Ads 728x90

Kanojo no Ane wa... Kawa tte Shimatta Hatsukoi no Hito Vol 1 Prolog

Posted by Chova, Released on

Option


Prolog – Kakak pacarku adalah cinta pertamaku.


“Oshima-kun! Aku… aku menyukaimu Oshima-kun!”


Di bawah langit awal musim panas, awan kumulonimbus yang menyerupai gunung berbatu mengawasi mereka.


Itu adalah awal musim di mana siswa-siswi baru mulai terbiasa dengan kehidupan SMA, dengan hubungan manusia antara mereka dan masyarakat.


Peristiwa itu terjadi di belakang gedung sekolah SMA.


Seorang gadis pemalu yang menyampaikan perasaan terdalamnya kepada seorang anak laki-laki seusianya yang menyukainya.


Peristiwa itu adalah peristiwa bagi mereka berdua untuk menjadi sepasang kekasih.


Dengan kata lain, itu adalah pengakuan.


Siswa SMA baru --- Oshima menerima pengakuan dari Himawari Shishido, yang merupakan siswi di tahun yang sama dan dekat dengannya sejak ia masuk SMA.


"Ah!! … Terimakasih."


Ia menanggapi dengan mencoba menyembunyikan kebingungan yang ia miliki di dalamnya.


Gadis di depannya, Himawari, bertubuh kecil. Dia memiliki gaya rambut bob berwarna coklat pendek sebahu. Selain itu, dia juga memiliki mata yang bulat dan indah.


Kepribadiannya pemalu, lemah dan pendiam, yang bagaimanapun memberi kesan sebagai hewan peliharaan kecil.


Dari ketegangan dan rasa malu dari pengakuan itu, dia menunduk untuk menyembunyikan ekspresi wajahnya, sehingga terlihat beberapa helai rambutnya yang terjatuh dari kepalanya, tetapi meskipun begitu, kau bisa melihat bahwa dia tersipu dan tubuhnya sedikit gemetar.


Penampilannya begitu memesona, sehingga mengingatkannya pada seekor anak anjing yang baru lahir.


"Ah..."


Saat ia mengatakan kepadanya bahwa ia menyukainya, jantungnya berdebar kencang hingga rasanya tubuhnya melayang.


Dan perasaan itu saling menguatkan, karena ia menyukai Himawari.


“Juga… aku juga menyukaimu Himawari.”


Oshima memberitahunya.


Ia sempat bepikir, apakah ia harus membalas dengan kata-kata yang elegan atau keren, tetapi Oshima tidak menggunakan kosa kata keren semacam itu.


Ia adalah orang yang benar-benar jujur, serius, dan terus terang, jadi ia hanya berpikir untuk memberikan jawaban langsung.


"Jika tidak masalah bagimu, aku ingin berkencan denganmu."


Menanggapi apa yang dikatakan Oshima, Himawari mengangkat wajahnya yang tertunduk, berkilauan oleh aroma sampo yang harum dan menyegarkan yang berasal dari rambutnya yang bergoyang-goyang.


Cahaya berkilauan yang berada di kedalaman matanya, yang basah oleh air mata, dan dia menatap Oshima dengan ekspresi seolah sedang menyaksikan keajaiban.


Itu membuat mereka berdua menjadi sepasang kekasih.


Himawari perlahan mulai mengerti apa yang terjadi----


“Senangnya…”


Dia mengeluarkan suara yang menenangkan dadanya sambil tersenyum dan meneteskan air mata yang menumpuk di matanya.


"Ah, maafkan aku!!"


"Tidak, tidak. Ini membuatku bahagia… Jadi tidak ada alasan bagimu untuk meminta maaf padaku, Oshima-kun.”


Himawari tertawa pelan melihat reaksi paniknya.


Pipinya memerah karena bahagia dan matanya yang sedikit sayu membentuk lengkungan kecil saat dia tersenyum. Adapun tatapannya, itu hanya mencerminkan cinta untuknya.


"Ah, haha, benarkah?"


"Iya… Hehehe."


Suasana gugup, gelisah, manis dan sejuk menyelimuti tempat itu.


Untuk beberapa saat, mereka berdua tertawa pelan. Dengan begitu, Oshima dan Himawari menghabiskan waktu mereka tidak melakukan apapun selain itu.


Namun, langkah kaki terdengar dari jauh di tanah, yang membuat mereka berdua kembali ke dunia nyata, di mana hanya mereka berdua yang ada. Lalu, langkah kaki itu terdengar semakin dekat.


"Untuk saat ini, ayo kita kembali dulu."


"I-iya."


Setelah mendapatkan kembali kesadaran mereka, mereka meninggalkan tempat itu dan dalam perjalanan mereka bertemu dengan seorang murid yang merupakan pemilik langkah kaki itu.


Murid itu memandangi mereka ketika mereka berpapasan dengannya.


Oshima dan Himawari bertanya-tanya apakah murid itu mengetahui bahwa mereka berdua sudah menjadi sepasang kekasih. 


Memikirkan hal itu membuat Oshima merasa malu.


“… Oshima-kun.”


Kemudian, Himawari yang berada di sisinya berbicara kepadanya.


Dia mungkin merasakan hal yang sama saat dia menatap wajahnya.


Dan lalu, seperti dia, yang wajanya memerah, berkata dengan malu-malu.


"Kuharap... kamu mulai menjagaku sekarang, Oshima-kun."


♦♦♦


"Oh, jadi pada akhirnya kalian berdua mulai berkencan."


Kelas B tahun pertama.


Di kelas, tiga siswa laki-laki berkumpul di meja.


Pemilik meja itu adalah Oshima --- dania didatangi dan diberi selamat oleh temannya karena awal mula hubungannya dengan Himawari.


“Jadi itu Himawari Shishido dari kelas A… Aku pikir kalian sudah berkencan. Aku lihat kalian butuh waktu lama untuk menjadi sepasang kekasih.”


Orang yang mengatakan itu dan sekaligus tertawa adalah laki-laki berambut pirang, dengan gaya rambut yang keren dan wajah yang tampan. Dia memiliki penampilan kerennya yang sepertinya menunjukkan bahwa dia jelas memiliki aura playboy. Bahkan, meskipun dia tidak terlihat seperti itu, dia jelas seorang plaboy.


Namanya Kensuke Ojiya.


"Baiklah, baiklah, biar kuberitahu, kalian itu terlalu lama."


Orang yang menarik perhatiannya dengan wajah jengkel adalah seorang laki-laki dengan rambut hitam panjang yang bergatung di bahunya.


Dia adalah seseorang yang mengatakan hal-hal secara langsung, namun dia memiliki kepribadian yang memungkinkan dia untuk berinteraksi dengan siapa pun tanpa ragu-ragu.


Namanya Misaki Kurose.


Mereka berdua adalah teman sekelas dan teman Oshima.


"Ya, benar."


Di sisi lain, menanggapi suasana gembira kedua orang itu, Oshima memberikan jawaban sederhana, seolah tidak terjadi apa-apa.


"Apaan kau ini! Kau seharusnya lebih bahagia. Shishido adalah gadis yang cukup populer di kalangan para cowok, kau tahu? Dia imut, mungil, meski begitu dia cantik. Dia terlihat seperti hewan kecil yang membuatmu untuk melindunginya.”


"Iya, aku tahu."


Mendengar ucapan Kensuke, Oshima mengangguk dengan jujur.


Apa yang baru saja dia katakan, benar-benar ia pikirkan dari lubuk hatinya, tapi Misaki berkata, 'Ini pertama kalinya aku melihat cowok mengatakan hal itu dengan ekspresi serius di wajahnya.'


“Mmm, sebaliknya, Shishido itu pemalu dan pendiam, namun, itu bisa dilihat dengan jelas bahwa kalian berdua dekat. Kurasa semua orang mengira itu wajar jika kalian berdua berkencan, karena alasan itu para cowok menyerah padanya, tetapi kau… apa kau mengeluh tentang hubunganmu dengannya?”


"Tidak, bukan karena aku mengeluh. Sejujurnya aku merasa sangat senang akan hal itu. Serius." Menanggapi pertanyaan Kensuke, Oshima dengan cepat meluruskan kesalahpahaman, namun, segera setelah itu, ia menjadi serius lagi.


"… Aku punya pertanyaan."


Dengan suara rendah ia mengatakan itu pada mereka berdua.


Dalam suasana seperti itu, baik Kensuke maupun Misaki, keduanya juga menjadi serius dan memperhatikan.


"Apa…? Apa yang harus aku lakukan saat ‘berkencan'?”


Tepat setelah pertanyaan itu keluar dari mulut Oshima, kedua temannya sedikit kehilangan keseimbangan.


"Hahhh? Apaan maksudmu itu?"


“Ketika kau mengatakan 'berkencan', maksudmu itu pacaran, bukan? Tapi aku benar-benar tidak tahu apa bedanya dengan apa yang dia dan aku miliki sebelum kami berpacaran, atau lebih tepatnya, aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan.”


"Aku tidak tahu kenapa kau begitu serius tentang hal itu."


Seperti biasa, Misaki memasang wajah jengkel karena apa yang dikatakan Oshima dengan wajah datar.


"Hmm, yah, itu tergantung pada tujuan yang ingin kau miliki saat berkencan dengan pacarmu."


Di sisi lain, sambil melipat kedua tangannya, Kensuke menjawab pertanyaan Oshima.


"Ada dua alasan mengapa cowok dan cewek berkencan... Ada dua jenis kontrak."


Kensuke kemudian mengangkat jarinya dan menjelaskan.


Dia adalah seorang playboy yang sering bergonta-ganti pacar, atau lebih tepatnya, menjalin hubungan dengan beberapa gadis dalam waktu yang sama, meskipun begitu, dia memiliki banyak pengalaman dalam cinta.


“Kontrak pertama adalah memiliki hubungan istimewa antara kalian berdua dan melanjutkannya karena hubungan yang kalian miliki pada saat itu menyenangkan. Kontrak kedua adalah berbagi waktu satu sama lain, memperdalam pemahaman di antara kalian berdua dan mencari tahu apakah kalian cocok satu sama lain... Jadi jika kecocokannya itu bagus, hubungan itu akan berhasil. Jika aku harus memilih kata yang tepat untuk menggambarkannya, itu akan seperti kontrak untuk menetapkan masa percobaan satu sama lain. Dalam kasusmu, kurasa itu yang pertama, jadi tidak apa-apa membiarkannya seperti itu?"


"Seperti kontrak, ya ... aku mengerti."


Dalam keadaan seperti itu, hubungan antara Oshima dan Himawari sesuai dengan kasus pertama.


Mereka berdua menjadi teman baik setelah suatu kejadian saat mereka masuk SMA dan menjalin pertemanan yang baik sejak saat itu.


Ia senang bisa bersamanya. Di sisi lain, Himawari pasti memiliki perasaan yang sama terhadap Oshima dan begitulah mereka menjadi sepasang kekasih.


Mulai sekarang, kau akan memiliki lebih banyak waktu untuk menikmatinya bersama dan kau mungkin bisa melakukan lebih banyak hal bersama daripada sebelumnya.


"... Di satu sisi, bisa kubilang kami belum berubah."


"Itu bagus. Omong-omong, jika kau melewati 'Apakah ada gunanya berkencan dengan orang ini?' atau 'Ini membosankan' kau mungkin ada mendapatkan kontrak lain."


Kensuke mengangkat jari ketiganya di samping kedua jarinya yang sudah terangkat.


“Kau akan memutuskan untuk menemukan orang lain yang ingin kau bagikan di saat-saat indah. Itu adalah hubungan di mana kau berkencan dengan gadis tertentu, tetapi kau juga berkencan dengan gadis lain."


"Itu selingkuh namanya."


Sementara Kensuke menjelaskan teorinya sendiri, hal itu dibantah oleh Misaki.


Dia adalah salah satu orang yang menghormati suatu hubungan.


Dia mungkin berpikir, bahwa itu bukan ide yang bagus untuk membuat lelucon seperti itu di depan Oshima, yang baru saja mendapatkan pacar hari ini.


"Ya, itu selingkuh."


Di sisi lain, Kensuke masih terus berbicara.


“Selingkuh, tidak pantas, dan juga tidak baik. Tapi meski begitu, orang-orang tetap saja selingkuh. Mengapa selingkuh begitu umum di dunia ini? Kenapa? Jawabannya adalah karena perasaan itu tidak bermoral, mennggairahkan, dan sangat menarik.”


"Tapi bukankah akan menjadi masalah jika pihak lain mengetahuinya?" Oshima mencoba bergabung dalam percakapan.


Meskipun Kensuke berpikir seperti itu, dia membuat kasus ini dengan mempertimbangkan Oshima, karena dia yakin akan ada saat-saat ia akan mengalami kesulitan --- itulah mengapa dia mengatakan hal itu padanya.


“Tidak ada orang yang berselingkuh dengan maksud untuk ketahuan. Yah, mungkin ada orang yang menginginkan hal itu. Tapi masalahnya, bahkan jika kau tahu kehancuran dan keputusasaan yang akan terjadi saat kau ketahuan, bahkan jika kau mengerti bahwa itu berbahaya, kurasa kau tidak punya pilihan untuk tertarik untuk melakukannya.”


"Hmm…"


Itu adalah sesuatu yang Oshima tidak ketahui dengan baik.


Jika ia berselingkuh dari Himawari, dia akan sedih dan itu membuatnya merasa tidak enak.


Nah sekarang, jika Himawari berselingkuh, Oshima akan merasa dikhianati.


Sangat menyedihkan.


… Lagipula, itu adalah perasaan yang tidak bisa ia bayangkan saat ini.


“Hmm, jika kau ingin selingkuh, berhati-hatilah, Oshima. Untuk itu kau harus pandai menipu dan berbohong dan kau hanya akan berhasil kecuali kau tidak tahu malu.”


“Hei, kau sedang selingkuh sekarang, kan? Cepat atau lambat mereka akan membalasnya dengan cara yang sama.”


Misaki mengarahkan kata-katanya pada Kensuke, yang berbicara begitu terang-terangan di depan mereka.


“Selain itu, mereka juga mengatakan bahwa wajar jika seseorang berselingkuh, tetapi kebanyakan orang baik tidak melakukan hal itu. Hanya beberapa orang tak berperasaan yang akan melakukan hal itu."


"Benarkah? Dari semua makhluk hidup di planet ini, manusia adalah satu-satunya makhluk yang memiliki pasangan yang spesifik, tetapi masih jatuh cinta dengan orang lain dan mengembangkan hubungan cinta rahasia atau sekadar bermain-main. Sebaliknya, tidak melakukan hal itu berarti mengurung hati manusia, bukan?"


“Itu penyesatan yang menjijikkan.”


Menolak apa yang dikatakan Kensuke, Misaki menatap Oshima dan mengatakan hal berikut.


“Dengar, kita tidak perlu khawatir tentang Oshima yang berselingkuh. Pertama-tama, tidak mungkin dia berselingkuh karena dia tidak tahu bagaimana berbohong.”


"Kau tidak bisa berbohong? Tidak, itu tidak sepenuhnya benar, kan. Ya Tuhan, jika kau menghargai hubungan antarmanusia, terkadang kau perlu berbohong. Kau tahu, ada kebohongan putih, kan?"


"Aku tidak tahu persis apa yang kau maksud dengan kebohongan putih ..."


Setelah memikirkannya sejenak, Oshima membuat pernyataan dengan ekspresi serius di wajahnya.


“Menurutku tidak ada sesuatu yang tidak bisa dilakukan tanpa berbohong. Tetapi jika memungkinkan, aku tidak ingin berbohong atau menyembunyikan apapun dari orang yang aku sukai."


“Hei, dia benar-benar orang yang sangat serius. Tidak sepertimu."


“Aku juga tidak terlalu mengkhawatirkan Oshima. Lihat, ayahnya seorang polisi dan dia sangat keras kepala. Selain itu, dia adalah seseorang yang sifatnya tidak memaafkan perselingkuhan atau pengkhianatan, kan?"


“… Hmm, aku tidak pernah memiliki kesan yang baik tentang diriku sendiri.”


Oshima, dengan jelas menyatakan pendapatnya.


Di sisi lain, Misaki menghela nafas dari betapa seriusnya dia ketika dia mencoba mengatakan sesuatu sambil mengkhawatirkan Kensuke yang ada di depannya.


"Secara pribadi, menurutku berselingkuh tidak apa-apa asalkan kedua belah pihak menyetujuinya."


"Oh, kau benar, jika kedua belah pihak tahu dan setuju dengan itu, itu tidak akan menjadi selingkuh."


Kensuke mengangguk kuat.


"Ngomong-ngomong, teman-temanmu tentu saja setuju kalau kau selingkuh, kan?" Misaki bertanya pada Kensuke.


“Tidak, tidak, tidak ada alasan untuk mengatakannya sejak awal. Seseorang tidak boleh mendekati bahaya. Kau tahu, jika kau tidak terlibat dalam hal berbahaya kau tidak akan terluka, kan?"


"Aku merasa ingin mengulitimu karena tak tahu malu dan memberikannya pada anjing."


“Pokoknya, pertama-tama, santai dan nikmati masa pacaranmu. Dia adalah cinta pertamamu dan pacar pertamamu, kan? Itu sangat bagus untukmu!"


Dia adalah teman yang baik dengan memberitahunya terus terang sambil memberi selamat padanya.


Bagaimanapun, dia juga manusia.


“…………”


Namun, pada saat itu, ketika Kensuke mengucapkan kata 'cinta pertama' membuat wajah Oshima terlihat seperti ingin mengatakan sesuatu, namun tersangkut di tenggorokannya.


(… Cinta pertama, ya.)


Meski begitu, hal pertama yang terlintas di benaknya bukanlah gambaran Himawari.


----Tapi seorang gadis dengan rambut hitam pendek dan wajah yang mengekspresikan kegembiraan dan kebahagiaan.


Dia adalah seseorang yang mempesona dan bersinar seperti matahari itu sendiri.


"Oshima!"


Dalam ingatannya, gadis itu ada di depannya, berbalik dan memanggil namanya. Mengingat kenangan itu cukup membuat hatinya bergetar dan sedikit demi sedikit menghangat.


“Tunggu, Tsuyu-----”


Oshima mengejarnya sambil memanggil namanya sambil terus berlari ke arahnya.


… Cinta pertamaku.


Itu adalah perasaan samar yang ia miliki ketika ia masih di sekolah dasar.


Pada saat itu, ia tidak memiliki pengetahuan tentang apa arti cinta dan kasih sayang, tetapi bahkan sekarang, ketika ia memikirkan kenangan seperti itu, Oshima merasa sedih.


Ia merindukan dan berharap bisa melihat sosok itu lagi.


Itu adalah cinta pertama yang luar biasa untuk Oshima---- yang mungkin tidak masalah untuk dikatakan.


♦♦♦


--- Beberapa hari kemudian.


“… Apa kamu baik-baik saja, Oshima-kun?”


"Hmm?"


Hari ini, Oshima mengunjungi rumah Himawari.


Secara teknis ini adalah kunjungan pertamanya ke rumah pacarnya, jadi tidak ada alasan baginya untuk tidak gugup.


Pada kesempatan ini, ia turun di stasiun yang berbeda dari biasanya dan berjalan melewati daerah perumahan.


Bahkan selama waktu itu, Oshima bersikap agak curiga saat ia melihat sekeliling dengan gelisah.


“Ah, maaf, aku gugup saat mengira mau ke rumahmu, Himawari… Seharusnya aku membawa beberapa bingkisan!”


"Tidak apa-apa, tidak ada orang di rumahku sekarang, jadi jangan khawatiran itu."


Meskipun Himawari mengatakan itu, dia juga tampak gugup.


Terlebih lagi, ketika dia melihat ke arah Oshima, dia juga tersenyum malu dengan 'Ehehe'.


Dan ketika mereka mengobrol, sebuah rumah keluarga yang cukup indah muncul di depan mereka. Itu adalah rumah yang membuat orang berpikir bahwa rumah itu milik keluarga kaya. Juga, rumahnya jauh lebih besar daripada rumah Oshima.


"Permisi."


Himawari membuka pintu depan rumah dan mengajaknya masuk ke dalam rumahnya.


Kemudian dia memberikan sepasang sandal untuk ia pakai.


"Kemarilah, kamarku ada di lantai dua."


Atas saran Himawari, mereka menuju tangga bersama.


(… Aku tidak pernah datang ke rumah Himawari saat kami masih berteman?)


Dengan kata lain, ini adalah kencan dan itu artinya mereka sudah berkencan.


Sambil memikirkan hal itu, ia teringat kata-kata yang dikatakan Kensuke tempo hari: 'Nikmati masa depan'.


Ia gugup, tetapi ia bersenang-senang dan merasa sangat bersemangat pada saat yang bersamaan.


Perasaan Oshima dikuasai oleh campuran ketegangan dan ekspektasi.


Namun, ada seseorang yang datang menuruni tangga.


(… Eh? Kupikir tidak ada orang saat ini----)


Tiba-tiba orang yang terpantul di mata Oshima memiliki rambut pirang panjang sepinggang, kulit pucat dan kecokelatan.


Pakaiannya yang terbuka yang terdiri dari tank top putih dan celana pendek denim, yang memperlihatkan pinggangnya yang ramping dan kakinya yang panjang nan ramping untuk dilihat semua orang.


Bulu matanya yang panjang bagaikan bulu-bulu misterius, memberikan kesan ceroboh dan nakal.


Singkatnya, dia adalah kebalikan dari Himawari yang anggun dan sederhana.


Dia bisa dikategorikan sebagai seseorang yang mirip dengan Kensuke.


Siapa… saudara Himawari, kah?


Itulah yang dipikirkan Oshima dan pada saat yang sama, ia merasa mengenalnya dari suatu tempat yang membuatnya merasa aneh.


"Selamat datang kembali di rumah."


Perempuan itu mengatakannya setelah memastikan kehadiran Himawari di rumah.


"Ah... Tsuyu-san."


Di depannya, wajah Himawari menegang seolah sudah siap untuk ini.


Himawari memanggilnya---- 'Tsuyu-san'.



"Bukankah kamu kuliah hari ini?"



"Seminarnya udah selesai tadi pagi."


Ugh! … dia berkata sambil menghela nafas seolah dia agak lelah.


Dan saat itulah dia mengarahkan pandangannya ke sepasang mata di belakang Himawari.


"Siapa? Apa dia pacarmu, Himawari?"


“Ah, yah, tentang itu…”


Setelah ditanyai dan dia bergumam gugup, Himawari mengangguk dengan '…Ya'


Di sisi lain, perempuan itu sedikit terkejut saat mengatakan 'Heh'.


Namun, salah satu dari mereka yang berada di tempat itu.


“……….”


Oshima terpikat oleh penampilan perempuan yang baru saja ditemuinya.


Sepertinya itu adalah seseorang yang tidak asing bagi Oshima, namun, ada rasa ketidakcocokan yang jelas tidak sesuai dengan nama 'Tsuyu' yang dikatakan Himawari beberapa waktu lalu, dan hal itu itulah menjadi penyebab dan lahirnya rasa penasarannya.


(…Tsuyu.)


Nama itu membawa kembali kenangan masa kecilnya.


Itu mengingatkannya pada seorang gadis dengan rambut hitam pendek dengan wajah yang mengekspresikan kegembiraan dan kebahagiaan, dengan siapa ia berjalan berdampingan dan bergandengan tangan dengannya.


Dia tampak ceria dan bersinar, dengan senyum yang indah di wajahnya.


"Oshima."


Ia berbalik dan sosok yang sama memanggil namanya.


Gambar itu muncul di benaknya----


“Ah, Oshima-kun, biarkan aku memperkenalkanmu. Dia adalah kakak perempuanku----”


"Tsuyu?"


Oshima memanggil namanya.


Mata itu cocok dengan perempuan yang ia kenal, orang yang bernama Tsuyu.


Tapi ia tetap berhati-hati karena seorang, yang ia temui untuk pertama kali, memanggil namanya.


Namun, wajah, penampilannya --- yang baru saja dilihatnya begitu dekat, dapat menghapus semua keraguannya.


Warna rambut, penampilan, dan auranya semuanya telah berubah, tetapi dia adalah cinta pertama Oshima --- Benar, dia adalah Tsuyu. 

Komentar

Options

Not work with dark mode
Reset