Ads 728x90

Romcom Ecchi [WN] Saenai Boku ga Kimi no Heya de Shiteirukoto wo Classmate wa Daremo Shiranai Arc 1 Chapter 2

Posted by Chova, Released on

Option

 



Di pagi hari setelah Uehara-san melihatku membeli kondom, aku melakukan rutinitas yang sama seperti biasanya. Aku pergi ke sekolah, duduk di kursiku dan membaca novel sampai kelas dimulai.

Aku hampir selalu menghabiskan waktuku membaca novel, bahkan di kelas olahraga atau saat istirahat. Aku benar-benar menikmati menghabiskan waktu tenang membaca sesuatu. Tentu, aku bukan orang yang benar-benar terasingkan, tetapi aku juga tidak memiliki hubungan khusus dengan teman sekelas manapun.

“Selamat pagi, Tooyama!”

Dan seperti biasa, Uehara-san datang ke sekolah dengan semangat dan hal pertama yang dia lakukan adalah menyapaku. Aku tidak tahu kenapa, tapi dia selalu penuh energi di pagi ini…

“Y-ya… Selamat pagi, Uehara-san.”

Ada apa dengannya? Dia tidak pernah menyapaku seperti itu sebelumnya.

“Kita belum bertemu sejak kemarin malam.”

“Itu benar. Tapi apa ada yang bisa kubantu?”

Aku tahu kami bertemu kemarin malam, tetapi sejujurnya aku tidak punya apa-apa lagi untuk dikatakan padanya, jadi jika mungkin aku ingin segera mendengar apapun yang dia lakukan di sini.

"Yah, aku benar-benar tidak membutuhkan apapun... atau apakah aku perlu memiliki alasan untuk berbicara denganmu?”

Aku menyadari bahwa aku menanggapinya agak tajam, karena keinginanku untuk menghindari percakapan dengannya, itu karena apa yang sudah terjadi padaku sedikit. 

“Tidak, tidak juga... maafkan aku.”

Aku menyadari hal itu dan memutuskan untuk menjawabnya dengan benar.

“Terkadang aku merasa bahwa kamu sedikit dingin, atau lebih tepatnya sedikit lebih dewasa daripada laki-laki lain.”

“Yah, setidaknya aku tidak menganggap diriku sangat berbeda dari yang lain. Mungkin kamu berpikir begitu karena aku pendiam."

Meskipun mungkin hanya dibandingkan dengan laki-laki dari kelas atas dari kasta sekolah, karena mereka biasanya melakukan banyak hal bodoh untuk mendapatkan perhatian dari para gadis.

“Kamu kamu!? Itu yang kumaksud! Aku tidak tahu bagaimana menjelaskannya, sepertinya kamu memiliki sudut pandang lain, atau kamu sangat percaya diri.”

Sejujurnya, apa yang ingin kulakukan adalah membuatnya pergi untuk selamanya. Jika aku berbicara dengan seseorang yang sangat populer seperti dia akan membuatku menonjol.

“Marika, apa yang menarik untuk berbicara dengan orang asing itu? Ayo sini, bergabung dengan kami.”

Tiba-tiba teman sekelas lainnya, Kurashima Kazuhito masuk ke dalam percakapan kami, langsung menghinaku.

Dia adalah laki-laki yang tampan, juga termasuk kelas atas dari kasta sekolah. Mereka mengatakan di luar sana bahwa dia berkencan dengan beberapa gadis sekaligus.

“Kazuhito, jangan begitu kasar.”

Untuk beberapa alasan, Uehara-san membelaku, yang mengejutkan Kurashima.

“... Maafkan aku, Tooyama.”

Itu sangat jelas dan sebenarnya kami semua sudah tahu bahwa Kurashima jatuh cinta pada Uehara-san. Dia sudah menembaknya sekali, tetapi dia menolaknya, meskipun dia masih tidak menyerah.

Itu sebabnya dia dengan enggan meminta maaf setelah mendengar belaan Uehara-san. Aku benar-benar yakin bahwa permintaan maafnya bahkan tidak memiliki ketulusan 1%.

“Jangan khawatir, itu tidak menggangguku.”

Sebenarnya tidak banyak bagiku untuk berurusan dengan orang-orang yang menghinamu tepat di depanmu, jadi apakah dia membenciku atau tidak, aku tidak terlalu peduli.

“Marika, ayo sini.”

Kurashima terkadang bertingkah seolah-olah dia adalah pacar Uehara-san. Mungkin dalam pikirannya, sikapnya yang paling keren, tetapi kenyataannya akan jauh lebih berbeda jika dia hanya melihat wajah ketidaknyaman yang diperlihatkan Uehara-san dalam keadaan ini.

“Maaf Tooyama, aku harus pergi. Lain kali rekomendasikanku buku yang bagus.”

Setelah mengatakan itu, mereka berdua bergabung dengan grup kecil populer di kelas. Grup-grup semacam itu benar-benar menyebalkan, Karena menyendiri lebih nyaman.

… Buku bagus? …Untuk apa? Aku sangat meragukan bahwa dia tertarik untuk membaca.

Tapi mungkin juga dan hanya saja aku tidak mengetahuinya.

Saat aku memikirkanna, aku merasakan tatapan padaku. Aku melihat sekeliling dan tatapanku bertabrakan dengan Takai Yumi, jadi aku dengan cepat menyadari bahwa dialah yang menatapku. 

Saat itu, dia memalingkan wajahnya dariku dan kembali membaca buku yang sedang dia baca.

Aku yakin dia pernah melihatku berbicara dengan Uehara-san, tapi itu tidak masalah, karena dia tidak akan merasa cemburu tentang hal itu. Alasannya? Sederhana. Kami adalah teman sekelas, dan meskipun hubungan kami adalah hubungan dua orang yang berhubungan seks, itu tidak seperti kami sedang berkencan.

Hubunganku dengan Takai hanya didasarkan pada seks, yaitu, kami berteman dengan keuntungan. Itu bukan hubungan di mana ada ruang untuk cinta.

Semuanya dimulai di suatu hari, aku berada di perpustakaan melakukan pekerjaanku sebagai anggota komite perpustakaan, ketika Takai datang untuk mengembalikan beberapa buku seperti yang sering dia lakukan, dan kami mulai berbicara. Suatu hari, dia mengundangku ke rumahnya, karena dia bilang dia akan meminjamkanku buku.

“Apa kamu ingin berhubungan seks?”

Ketika aku sampai di kamarnya, dia mengatakan itu padaku. Karena aku tidak punya alasan untuk menolaknya, aku akhirnya tidur dengannya. Pada awalnya aku pikir dia adalah pelacur yang luar biasa, karena dia telah mendorongku untuk berhubungan seks dengan cara yang sangat santai. Meski begitu, yang mengejutkan ku ternyata dia masih perawan. Karena aku sendiri juga masih perjaka, kami melakukan hubungan seks karna coba-coba, seperti pasangan pria dan wanita yang baru pertama kali melakukannya. 

Aku bisa dengan jelas mengatakan bahwa aku adalah anak SMA yang sehat, dengan gairahnya. Karna itulah aku tidak ragu untuk menggunakan tubuh Takai, untuk membenamkan diriku dalam dirinya untuk memuaskan gairahku. Sementara dari sisinya, dia tidak melakukan hubungan seks untuk memuaskan gairahnya, dia memberikan dirinya kepadaku untuk mencoba mengisi ruang di hatinya.

Namun, bahkan setelah apa yang terjadi, kami tidak punya alasan untuk berbicara di dalam kelas.

Karena itulah, tidak ada seorang pun di kelas ini yang tahu bahwa Takai dan aku berteman dengan keuntungan.


Komentar

Options

Not work with dark mode
Reset