Ads 728x90

Romcom Ecchi [WN] Saenai Boku ga Kimi no Heya de Shiteirukoto wo Classmate wa Daremo Shiranai Arc 1 Chapter 3

Posted by Chova, Released on

Option


 
 

“Yuuki, ayo makan bersama.”

Okita Chihiro, orang yang duduk di depanku, berbalik dan meletakkan makan siangnya di mejaku.

Chihiro adalah salah satu dari sedikit teman yang kumiliki, dengan kepribadian yang baik dan yang bisa bergaul dengan semua orang. Pada dasarnya, seseorang yang berlawanan denganku. Selain dia kurus, dengan tubuh elegan, hidung dan matanya yang sempurna membuatnya terlihat seperti gadis. Bahkan, jika dia tidak mengenakan seragam laki-laki, siapapun akan mengira dia perempuan berambut pendek. Karena semua itu, dia populer tidak hanya di kalangan gadis, tetapi juga di kalangan laki-laki.

“Apa kau juga membawa makan siangmu sendiri hari ini? Tapi, hei, apa kau mengisinya hanya dengan itu?”

Aku membawa kotak makan siang kecil, seperti yang dibawa oleh gadis yang sedang diet, dan tentu saja isinya sangat sedikit sehingga siapa pun bisa menghabiskannya dalam beberapa suap.

“Ya, aku mengisinya hanya dengan ini. Tapi aku lebih mengkhawatirkanmu. Apa kau hanya akan memakan dua roti itu?”

“Beberapa waktu lalu aku makan onigiri. Aku tidak ingin makan terlalu banyak, yang kemudian membuatku mengantuk di kelas sore.”

Aku harus makan dengan cepat di antara pergantian kelas, jadi ini sudah cukup bagiku.

“Apa kau tahu apa yang mereka katakan? Orang yang tidak makan dengan baik, tidak tumbuh.”

"Yah, kau harus mengatakannya pada dirimu sendiri dulu.”

Meskipun aku merasa bahwa kata-katanya memiliki bobot, mengingat orang yang mengatakannya kepadaku adalah orang kurus dengan sedikit nafsu makan. Mengesampingkan itu, aku merasa sedikit tidak nyaman ketika dia mengatakan hal semacam itu kepadaku, karena itu terdengar seperti kekasih yang mengkhawatirkan pacarnya. Atau mungkin dia hanya berpikir begitu karena dia terlihat seperti gadis?

… Apakah seperti ini rasanya punya pacar?

Aku sudah punya teman dengan hak, tetapi aku tidak pernah punya pacar. Tak perlu dikatakan, Takai tidak pernah melakukan sesuatu yang khas dari seorang pacar. Itu sebabnya aku masih laki-laki yang tidak populer, orang asing, tapi setidaknya aku berhubungan seks dari waktu ke waktu.

“Yah, aku ingin menjadi lebih besar. Tapi karena tulangku kecil, aku harus menerimanya.”

"Apa kau yakin bukankan kau seorang gadis?"

“Hei, itu kejam. Kau tahu aku terlalu khawatir tentang itu."

Chihiro menanggapi dengan membusungkan pipinya dengan cemberut dan mengalihkan pandangannya... Betapa imutnya, serius aku mulai ragu bahwa dia laki-laki.

"Aku membayangkan apa yang akan terjadi jika kau adalah pacarku..."

“Yu-yuuki! Apa yang kau katakan?! Ki-kita berdua laki-laki…”

"Ha-hanya bercanda. Akupun juga tidak ke sisi itu, aku normal…”

“Ya Tuhan… serius, jangan mengatakan hal-hal seperti itu. Kau hampir membunuhku karena terkejut.”

kata Chihiro, meski sedikit memerah.

"Ngo,ngomong-ngomong, tadi pagi aku melihatmu berbicara dengan Uehara-san, itu benar—benar aneh."

Rasa malunya begitu besar sehingga dia sepertinya memutuskan untuk mengubah topik pembicaraan.

“Ya, kurasa itu karena aku bertemu dengannya kemarin malam secara kebetulan. Ini tidak seperti kami berteman. Kau tahu, tidak mungkin bagiku untuk bergaul dengan mereka yang ada di grup itu."

Kataku sambil melihat ke arah kelompok dimana Uehara-san dan Kurashima berada. Saat aku melakukannya, mataku bertemu dengan mata Uehara-san dan kemudian dia menyapaku, melambaikan tangannya padaku di depan payudara besar miliknya.

"Yah, dari apa yang kulihat, dia menyapamu."

Aku berpura-pura tidak melihat apa-apa dan mengalihkan pandanganku dari grup itu. Aku tidak ingin Kurashima menggangguku lagi.

"Yuuki, apa kau akan mengabaikannya?"

"Ya, itu lebih baik. Aku tidak ingin terlibat dengan mereka."

"... Yah, sepertinya itu tidak akan terwujud."

… Umm?

Untuk sesaat aku tidak mengerti kata-kata Chihiro.

“Hei, aku menyapamu! Kenapa kamu mengabaikanku?!"

Dia berjalan menjauh dari grupnya dan datang ke arah kami.

“Aah… maaf. Hanya saja aku melihatmu asik mengobrol, jadi aku tidak ingin mengganggumu."

Aku mengarang sesuatu secara tidak sengaja sehingga aku tidak perlu mengatakan bahwa aku melakukannya karena aku tidak ingin terlibat dengan mereka. Meskipun, pada akhirnya, mengabaikan hasilnya itu membuat lebih buruk.

“Ngomong-ngomong… kalian berdua terlihat seperti sepasang kekasih. Dari sana kamu bisa melihat bagaimana kalian saling menggoda.”

Uehara-san mengatakan sesuatu yang mengejutkan saat dia melihat Chihiro dan aku.

“Eeeeh?! Ka-kami berdua laki-laki, aku tidak berpikir kami akan terlihat seperti itu…”

Chihiro terkejut, ya, tapi…

Apakah itu imajinasiku atau dia juga senang mendengarnya...? Tidak, itu sudah jelas. Tapi kenapa dia begitu senang...?

Aku merasakan hawa dingin di punggungku, jadi aku memutuskan untuk berpura-pura bahwa itu tidak pernah terjadi.

"Selain itu, Okita-kun memiliki daya darik yang lebih feminim daripada kebanyakan gadis lain, jadi bagaimana denganmu, Tooyama?"

Uehara-san memang mengatakan hal-hal yang menakutkan.

“Serius, hentikan lelucon buruk itu. Aku mengerti kalau Chihiro terlihat seperti gadis, tapi jangan berlebihan juga."

Aku menjawab, tapi Uehara-san menunjukkan senyuman kecil. Jelas bahwa dia sedang bermain dengan kami.

… Ummm?

Aku merasakan tatapan lain. Aku menggerakkan kepalaku untuk mencari mereka yang sedang menatapku. Rupanya salah satunya adalah Takai… tapi yang lain adalah Kurashima, yang menatapku dengan alis yang kusut. Yah, sudah bisa diharapkan kalau dia tidak suka Uehara-san datang ke padaku. Aku sudah tahu keberuntunganku sudah habis saat aku bertemu dengan Uehara-san kemarin malam.

Sekarang, mengenai Takai… itu aneh, karena sampai sekarang dia selalu bersikap acuh tak acuh bahkan di kelas. Jadi apa yang salah dengannya sekarang? Apa karena Uehara-san? Sebenarnya, meskipun bertingkah seolah aku mengenalnya, aku tidak tahu banyak tentangnya. Jadi itu sebabnya aku bertanya-tanya ada apa dengannya, tapi begitu bel berbunyi untuk pelajaran berikutnya.

"Istirahat sudah selesai, aku akan ke kamar mandi sebelum kelas dimulai."

Aku mengatakan itu agar aku bisa memotong pembicaraan dengan Uehara-san. Selain itu, aku tidak ingin terus mendapatkan tatapan itu dari Kurashima.

… Mengenai Takai, aku akan bertanya langsung padanya nanti.

Aku bergumam saat aku berjalan ke kamar mandi sendirian.

Komentar

Options

Not work with dark mode
Reset