Ads 728x90

The Revenge of the Soul Eater [LN] The Revenge of the Soul Eater Volume 1 Chapter 3 Part 1

Posted by Chova, Released on

Option

 

Chapter 3 Part 1 : Mengungkap Dosa.

 

Keesokan harinya setelah matahari terbit, aku sedang duduk di sebuah ruangan di guild petualang.

Kursi diatur dalam bentuk "コ" dan di depanku, ada empat anggota “Pedang Elang”.

Resepsionis guild petualang sedang duduk di samping.

Ruangan itu terletak di belakang ruang guild, dan gangguan para petualang hampir tidak terdengar.

Itu mungkin tempat yang digunakan untuk pertemuan dengan orang-orang penting di guild.

Jika itu adalah diriku yang dulu, aku akan menciutkan bahu saat berjalan melewati ruangan, tapi sekarang aku duduk bersila.

Korban berhadapan dengan para pelaku, dan dari awal aku sangat optimis.

“… Jadi, Sora-sama, anda tidak akan menarik kembali tuduhan bahwa “Pedang Elang” sengaja menyerang anda, benar?”

“Aku sudah mengatakannya beberapa waktu lalu. Jangan membuatku mengulanginya.”

Aku tertawa mendengar kata-kata resepsionis dan menunjuk ke empat orang di meja.

““Pedang Elang” menggunakanku sebagai umpan agar mereka bisa melarikan diri. Mereka dengan hati-hati menggunakan sihir mematikan untuk mencegahku bergerak. Aku tidak berniat menarik tuduhan ini. Kenapa aku harus menariknya? Mereka tidak menyangkalnya, kan?”

“Itu benar. Tapi, setiap kali ada perbedaan antara keterangan kedua belah pihak, itu harus dikonfirmasi.”

“Kalau begitu periksa mereka. Aku tidak perlu menarik apapun untuk itu.”

Mengatakan itu, resepsionis terdiam. Ngomong-ngomong, resepsionis itu adalah orang yang sama yang mengatakan pengusiran beberapa hari lalu.

Lars-lah yang berbicara daripada resepsionis yang menutup mulutnya.

“… Sora.”

“Apa?”

‘Apa Miro benar-benar menyerangmu dengan sihir? Aku sangat sulit untuk mempercayainya.”

Lars menatapku dengan tatapan curiga. Pada saat itu, Lars pingsan karena serangan Raja Lalat dan dibawa pergi oleh pendeta prajurit Iria.

Jadi dia tidak melihatnya dengan matanya sendiri. Aku mengangkat bahu pada Lars itu.

“Aku tidak butuh kau untuk percaya padaku. Maksudku, tanyakan pelakunya sebelum aku.”

“Miro mengakui bahwa dia menggunakan sihir, tetapi di bilang dia tidak berniat menyerangmu. Bukankah sihir yang dia lemparkan ke Raja Lalat karena kecelakaan?”

Mendengar itu, aku tertawa dengan keras.

“Pff! Hahahahahaha! Karena kecelakaan!? Seperti yang diharapkan dari pemimpin hebat party peringkat C “Pedang Elang”, itu adalah alasan yang bagus!”

Saat aku bertepuk tangan dengan sengaja, wajah Lars memerah. Selain itu, Miroslav dan Iria menatapku dengan tatapan membunuh, tapi aku menertawakan reaksi mereka.

“Kalau begitu, aku punya pertanyaan untuk pemimpin hebat. Pada saat itu, saat kalian dikejar oleh raja lalat, dan aku berdiri di jalan itu.”

Dari sudut pandang Miroslav, monster itu ada di belakang dan aku di depan.

“Mengingat hal itu, bagaimana kau bisa membuat kesalahan dari posisi itu? Apakah sihir yang dia lemparkan kembali secara tak terduga terbang ke depan? Apakah kau serius!? Bahkan seorang anakpun tidak akan melakukan kesalahan itu.”

Ketika aku tertawa, Lars menggigit bibirnya dengan frustrasi. Kemudian, resepsionis itu mengerutkan kening dan membuka mulutnya.

“Sora-sama, ini bukan tempat untuk mengecam seseorang. Ini adalah tempat untuk memeriksa keterangan satu sama lain dan berada di arah yang benar. Tolong jangan sengaja menyakiti orang lain.”

“Aku minta maaf untuk itu. Aku tidak tahu ini adalah tempat yang mulia. Aku pikir ini adalah tempat yang ingin dengan cepat mengakhiri keterangan seseorang untuk melindungi petualang tingkat tinggi yang penting bagi guild.”

“… Apa anda berniat menghina guild?”

“Jika berbeda, maka putuskan ketentuan bagi mereka. Pada awalnya mereka menyuruhku untuk menarik tuduhanku, lalu berhati-hati dengan nada bicaraku, karena alasan itu mereka membuat citra seperti itu padaku.”

Saat ini aku baru saja menampar orang yang mengatakan mengusiranku beberapa hari lalu. Lalu, karena tidak bisa menjawab, orang itu mengerutkan bibirnya. Melihat itu, sudut mulutku naik.

Sejujurnya… Ini terasa sangat menyenangkan!

Kenyataan bahwa pengusiran dari guild petualang sesuai dengan aturan, juga ada dalam diriku.

Namun, sikap resepsionis saat itu tidak kulupakan. Dan bisa saja meninggalkannya tanpa mengatakan apapun, itu meningkatkan semangatku.

Dan melihatku seperti itu, Iria membuka mulutnya dengan pahit.

“Semua yang kamu katakan hayalah ketetapan. Tapi apa sebenarnya yang kamu ingin kami lakukan? Apakah kamu akan puas jika kita semua menempelkan kepala kami di lantai?”

“Ada apa dengan kata-kata itu? Jangan bicara untuk dirimu sendiri. Aku tidak peduli jika kalian mengajukan banding ini ke kuil. Aku bisa mengatakan bahwa pendetanya menggunakan orang lain sebagai umpan untuk menyelamatkan hidupnya.”

Denagn jawaban itu, aku dengan serius menyilangkan tanganku.

“… Tidak, tunggu. Lebih baik seperti itu. Pasti ada pendeta di kuil yang bisa menggunakan keajaiban “Sensor Kebohongan”, dan dengan itu akan diketahui apakah kata-kataku bohong atau tidak. Itu lebih baik daripada terus mengajukan pertanyaan dan jawaban bodoh di tempat ini.”

Mendengar itu, ekspresi Iria berubah. Melihatku berdiri sambil tersenyum, Iria mencoba mengatakan sesuatu. Tapi seseorang membuka mulutnya di depannya. Itu adalah Miroslav.

“Tunggu! Akulah yang menembakmu dengan sihir! Yang lain tidak ada hubungannya dengan ini.”

“Mereka tidak ada hubungannya dengan ini? Mereka tidak membantu korban yang sengaja diserang oleh party kalian, malah sebaliknya kalian bisa melarikan diri sementara yang lain menjadi mangsa hidup, dan kamu bilang mereka tidak ada hubungannya dengan itu? kamu mengatakan hal-hal yang sangat lucu, “Pembunuh””

Aku akan memberikan julukan baru sebagai hadiah kepada mereka yang membuat julukan “Parasit”. Miroslav mendistorsi wajah cantiknya, mungkin menyadari niatku.

Tentu saja, tidak peduli apapun itu, aku melanjutkan seranganku.

“Dengar, menurutku kalian semua menyerangku. Sesuatu seperti “Sayangnya perhatian raja lalat beralih ke warga sipil yang ada di sana”. Haa! Seorang Penyihir, Elf, Pendeta. Apakah mereka setuju untuk menggunakan sihir?”

“… Huh! Pertama-tama, bahkan para petualang bisa menghindar. Dua orang yang berpegangan pada satu papan tidak akan bisa bertahan!”

Apa yang dikatakan Miroslav adalah cerita lama. Saat seorang awak kapal yang tenggelam dalam badai sedang berjuang untuk bertahan hidup, sebuah papan dari kapal lewat di dekatnya.

Berkat itu, dia tetap bertahan, tetapi awak kapal lain datang dan memintanya untuk berada di papan juga.

Namun, papan itu kecil, itu hanya bisa menampung satu. Jika keduanya meraih papan yang sama, mereka berdua akan tenggelam. Awak kapal yang pertama meraih papan mau tidak mau menolak permintaan awak kapal kedua, dan akibatnya awak kapal itu tenggelam.

Waktu berlalu, dan awak kapal yang diselamatkan mengakui keadaan dan didakwa melakukan pembunuhan, tetapi dibebaskan di pengadilan… Miroslav menambahkan tindakannya ke cerita ini. Aku tertawa dengan keras.

“Lars, apa kau mendengarnya? Jelas bahwa dia menggunakan istilah evakuasi darurat sebagai alasan untuk menyerangku. Inilah yang mereka katakan jatuh dengan kata-katamu sendiri.”

“… Ah.”

“… Miro.”

“Ma-maafkan aku, Lars! Ta-tapi, pada saat itu aku sangat ingin menyelamatkanmu! AKu hanya bisa berpikir bahwa aku harus melakukan sesuatu…!”

Miroslav menutupi wajahnya dengan kedua tangan dan mulai menangis. Melihat temannya seperti itu, Lars segera meletakkan tangannya di bahu Miroslav dan berbicara dengan lembut di dekat telinganya.

“Aku tahu. Kamu bukan orang yang menyakiti orang. Selain itu, ketidakmampuan ku yang menyebabkanmu merasa terpojok. Aku memiliki bagian dari tanggung jawab. Kita hadapinya bersama-sama.”

“Ah, Lars! Aku… maafkan aku… maafkan aku…!”

Miroslav memeluk Lars seolah dia terkesima. Dan saat aku menonton drama itu dengan mata setengah tertutup, aku berpikir sendiri. Apa-apaan ini?

Maksudku, daripada meminta maaf kepada Lars, kau harus meminta maaf padaku. Aku tidak ingat siapapun yang meminta maaf kepadaku setelah aku kembali ke Ishka.

Bahkan Luna Maria, yang tampaknya orang yang paling berakal, bersikap luna.

Melihat Elf yang sudah lama diam, dia mundur dengan wajah pucat. Aku tidak tahu apakah itu imajinasiku, tetapi dia sedikit gemetar. Sudah seperti ini sejak dia menemukanku kembali di Hutan Tittis.

Kurasa dia tidak merasa bersalah saat ini. Jadi apa yang dia lakukan?

Melihat Iria seperti itu Lars dan Miroslav saling berpelukan, aku bertanya-tanya apakah aku harus pergi atau terus menonton.

Apakah setiap orang memiliki bunga di otak mereka? Sepertinya mereka benar-benar tidak begitu mengerti apa yang dilakukan Miroslav.

Desahanku keluar. Kemudian, Lars membuka mulutnya saat dia memeluk Miroslav.

“Sora, seperti yang kau lihat. Ini bukan hanya tanggung jawab Miro. Begitu juga denganku.”

“Jadi, apa kau mengatakan bahwa pemimpin hebat juga akan bertanggung jawab?”

“Ya, itu benar.”

“Begitu menyakinkannya. Dan bagaimana caranya kau akan bertanggung jawab?”

“Tentu saja, kau bebas melakukan apapun yang kau inginkan. Jika kau ingin aku menundukkan kepala, aku akan melakukannya.”

“Begitu, yaa, kau tidak akan menundukkan kepalamu kecuali mereka meyuruhmu, ya? Kau benar-benar tidak mengerti situasinya, Lars.”

“Apa maksudmu?”

“Kau bilang aku bebas melakukan apapun yang aku mau, kan? Lalu aku akan mengambil kata-katamu untuk itu. Pergi dari sana. Aku akan mencekik wanita itu sampai mati. Dengan begitu kita akan impas.”

Mengatakan itu, aku menunjuk ke penyihir berambut merah yang meneteskan air mata.

Komentar

Options

Not work with dark mode
Reset