Hidup bersama dan
Pertimbangan
♥
Aku, Ayako Katsuragi, berusia 3X tahun.
Sepuluh tahun telah berlalu sejak aku menerima putri saudara
perempuanku dan suaminya, yang meninggal dalam sebuah kecelakaan.
Aku menghabiskan hari-hariku memikirkan betapa bahagianya
aku jika putriku menikahi tetangga kami Ta-kun di masa depan… ketika tiba-tiba
suatu hari, dia menembakku.
Dia bilang dia mencintaiku, bukan putriku.
Itu tidak terduga.
Itu membuatku benar-benar terkejut.
Itu datang tiba-tiba.
…Eh? Apakah sudah ketinggalan zaman? Apakah
ungkapan itu tidak lagi diteruskan kepada anak-anak muda?! Apakah era Showa
ditulis di mana-mana?! Uwaaaa. Aku tidak mengatakan apa-apa, kumohon
lupakan apa yang aku katakan!
Mari kita kembali ke topik utama sebelum aku melanjutkan.
Bagaimanapun, setelah pengakuannya, hubungan kami
benar-benar berubah.
Itu berubah secara dramatis.
Kami tidak bisa lagi menjadi tetangga yang sederhana.
Setelah itu, kami melewati berbagai peristiwa yang tidak
mungkin aku jelaskan dalam beberapa kata... sampai akhirnya aku menyadari
perasaanku.
Aku menyukukainya.
Aku mencintai Ta-kun.
Bukan sebagai anak atau adik, tetapi sebagai lawan jenis.
Begitu aku mengakui perasaanku, segalanya berkembang dengan
luar biasa... itulah yang ingin aku katakan, tapi pada akhirnya segalanya
semakin rumit, tapi tetap saja...
Sudah tiga bulan sejak Ta-kun menembakku.
Dan sekarang aku berpacaran dengannya.
Di 3X, dia adalah pacar pertama dalam hidupku.
Aku sangat senang dan malu bahwa aku tidak tahu harus
berbuat apa.
Aku tidak bisa menahan perasaan senang.
Jika aku sudah sangat senang dengan hanya berpacaran, apa
yang akan terjadi sekarang setelah kami mulai berpacaran…?!
Aku gugup dan senang, tetapi tiba-tiba hubungan kami
mengalami hambatan besar.
"Mulai bulan depan... apakah kamu ingin bekerja di
Tokyo?"
Oinomori-san, atasanku, membuat tawaran itu padaku.
Itu adalah tawaran untuk tinggal di Tokyo selama tiga bulan
dan berpartisipasi penuh dalam adaptasi anime dari karya yang aku pimpin.
Itu bukan perintah bisnis, jadi aku bisa menolak.
Tapi... aku menerima tawaran itu.
Aku pikir itu adalah kesempatan untuk meningkatkan keterampilan
ku sebagai editor dan, terutama, aku ingin melihat animasi dari karya yang aku
kerjakan dari awal.
Namun, pindah ke Tokyo berarti aku akan berpisah dari
Ta-kun.
Meski hanya tiga bulan, kami akan menjalani hubungan jarak
jauh saat kami mulai berpacaran.
Aku tidak percaya bahwa kami tidak bisa bersama di saat yang
seharusnya menjadi yang paling bahagia!
Aku merasa di persimpangan jalan yang menyakitkan, tetapi
Ta-kun mendorongku untuk melakukannya.
Dia dengan tulus mendukung impian dan tekadku.
Dia rela menyuruhku pergi.
Ayako Katsuragi.
Takumi Aterazawa.
Hubungan antara kami berdua seharusnya dimulai dengan
hubungan jarak jauh...
September.
Di dalam apartemen yang disiapkan oleh Oinomori-san untukku
di Tokyo.
Apartemen itu memiliki ruangan selain ruang tamu, ruang
makan dan dapur.
Itu lebih dari cukup ruang untuk satu orang.
Itu akan sangat mewah untuk meminta lebih dari ini di Tokyo.
Itu adalah apartemen yang membosankan, hanya dilengkapi
dengan perabotan minimal.
Apartemen itu milik Oinomori-san. Rupanya, dia dulu menyewakannya
kepada kenalannya dan televisi serta kulkas yang mungkin digunakan oleh
penghuni sebelumnya masih ada di sana. Dia memberi tahuku bahwa aku bebas
menggunakannya dan jika aku tidak membutuhkannya, aku bisa membuangnya.
Di sudut ruangan ada koper yang aku bawa.
Karena aku akan tinggal di sini selama tiga bulan, aku
membutuhkan sejumlah kebutuhan sehari-hari, jadi aku membawa banyak
barang. Sisa barang-barang ku yang lain akan tiba melalui pos pada hari berikutnya.
Selain itu, ada koper lain di dalam ruangan.
Itu memiliki desain sebagian besar hitam yang mungkin banyak
digunakan oleh pria.
Yup.
Itu milik Ta-kun.
Sekarang... dia ada di apartemen ini.
Dia duduk di seberang meja dariku.
Pacarku tersayang, dengan siapa aku berencana untuk memiliki
hubungan jarak jauh, tepat di depanku karena beberapa alasan.
Hari ini.
Ta-kun lah yang menyambutku saat aku tiba di apartemen ini.
Sangat menyedihkan bahwa kami harus berpisah selama tiga
bulan, haah, aku berharap Ta-kun muncul saat aku membuka pintu ini… Aku mengkhayal
dengan hal seperti itu, tapi dia benar-benar muncul.
Tidak mungkin!
Apakah aku sangat ingin melihatnya sehingga aku
berhalusinasi?!
Atau... apakah Tuhan mengabulkan keinginanku?
Sesuatu seperti itu.
Aku memikirkan banyak hal dalam sekejap, tetapi itu mungkin
semuanya salah.
Ta-kun, yang ada di sana, bukanlah halusinasi tapi nyata dan
bukan karena Tuhan mengabulkan keinginanku.
Lebih dari Tuhan… Aku merasa bahwa ini mungkin pekerjaan
kekuatan seseorang yang seperti dewa jahat.
Beberapa saat yang lalu, dia keluar dan menyambutku
mengatakan sesuatu seperti ini:
‘Maaf aku tidak memberitahumu sampai hari ini... tapi aku
tidak bisa memberitahumu bahkan jika aku mau. Aku harus merahasiakannya
darimu… Itulah syarat yang diberikan Oinomori-san kepadaku.’
‘Itu... di mana aku harus mulai? Yah... singkatnya...’
‘Aku akan tinggal di sini bersamamu mulai hari ini.’
"Ma-magang?"
Ketika aku selesai mendengarkan keseluruhan cerita, aku
tidak bisa menahan diri untuk tidak meninggikan suaraku.
Ta-kun tampak lesu dan meminta maaf.
"...Ya," katanya mengangguk.
"Singkatnya, Ta-kun... apa kamu akan bekerja sebagai
pegawai magang di Tokyo?"
"...Begitulah."
Aku bingung.
Magang.
Sederhananya, iitu adalah sistem di mana seseorang bekerja
sementara dalam organisasi perusahaan.
Definisinya bervariasi dari satu negara ke negara lain,
tetapi di Jepang biasanya mengacu pada pengalaman kerja uji coba untuk
mahasiswa.
Itu adalah sistem bekerja di suatu perusahaan untuk jangka
waktu tertentu sebagai bagian dari pencarian pekerjaan.
Itu adalah magang.
Uwaa, betapa nostalgia.
Ketika aku masih mahasiswa, aku ragu apakah akan
melakukannya atau tidak. Aku ingin melakukannya, tapi… Aku akhirnya tidak
melakukannya karena terlalu rumit.
"Sejak lama aku sudah berpikir untuk magang di tahun
ketigaku," Ta-kun mulai berbicara perlahan. “Aku pikir aku ingin melakukan
magang untuk mendapatkan pengalaman sosial sebelum aku mulai mencari pekerjaan
nyata. Bekerja sebagai pegawai magang adalah sesuatu yang hanya bisa kamu
lakukan saat kuliah. Jadi sekarang aku di tahun ketigaku, aku mulai mencarinya."
"A-aku tidak akan mengharapkan sesuatu yang kurang
darimu, Ta-kun..."
Ini diinternalisasi dengan sangat baik.
Ini tidak seperti dia mencoba untuk berpura-pura menjadi
pekerja keras, tapi dia benar-benar mempersiapkan diri dengan baik.
Ini sangat berbeda dengan ku yang tidak magang karena
menurutku sangat merepotkan.
"Tidak, tidak seburuk itu. Sebenarnya, aku hanya
samar-samar mencari,” kata Ta-kun sederhana. “Tapi aku tidak bisa
menemukan tempat yang memenuhi persyaratanku di daerah itu. Itu sebabnya…
aku berkonsultasi dengan Oinomori-san.”
"......"
Dari apa yang aku dengar, sepertinya Ta-kun dan Oinomori-san
sudah sering melakukan kontak selama beberapa waktu.
Mereka bertukar informasi kontak mereka ketika Oinomori-san
datang ke rumahku sebelum liburan musim panas.
Kami bertiga makan sushi dan kemudian aku menerima
provokasinya dan memakai seragam Miu… tidak, kau tidak perlu mengingat
itu. Mari kita kubur kenangan itu selamanya.
Bagaimanapun, sejak saat itu, mereka berdua saling mengirim pesan
dan saling menelepon secara teratur.
Pada walnya hanya Oinomori-san yang menggodanya tentang
hubungannya denganku, tetapi sedikit demi sedikit dia mulai membicarakan masa
depan dan karir Ta-kun.
…Mungkin itu normal bagiku sebagai pacar untuk merasa
cemburu bahwa dia diam-diam berkomunikasi dengan seorang wanita, tapi jujur, aku
tidak merasa seperti itu sama sekali.
Karena itu terjadi sebelum kami mulai berpacaran… dan yang
terpenting, karena wanita lainnya adalah Oinomori-san.
Aku rasa dialah yang memaksanya untuk menghubunginya... dan aku
juga bisa mengerti mengapa dia berkonsultasi dengannya tentang kariernya.
Ini seperti seorang mahasiswa mengunjungi seorang alumni.
Yumemi Oinomori adalah orang yang tepat untuk menanyakan
pendapatmu.
Setelah meninggalkan rekam jejak yang bagus di sebuah penerbit
besar, dia meninggalkan perusahaan dan memulai perusahaannya sendiri. Dia
adalah seorang wanita dengan kepribadian yang terus aktif di garis depan
sebagai manajer berbakat.
Aku pikir pengalaman dan pendapatnya tentang pekerjaan
sangat bermanfaat. Dia juga memberikan banyak *seminar untuk mahasiswa.
Note : conferencias artinya itu konferensi/kuliah,
ane lebih ambil kuliah karna kanyak kuliah umum/seminar.
Sebagai anggota masyarakat, aku sangat menghormatinya.
Sebagai manusia, tidak begitu banyak.
"Aku pikir aku tidak memiliki kesempatan untuk
menemukan apa pun dan lebih dari sekedar konsultasi, dia mendengarkan keluhanku...
tapi kemudian Oinomori-san menemukan aku tempat untuk melakukan magang dalam
waktu singkat."
"Oh..."
Itu adalah gerakan manusia super seperti biasa.
“Perusahaan itu dijalankan oleh kenalan Oinomori-san dan
tahun ini mereka akan memulai program magang. Tapi syaratnya..."
"Ja-jangan katakan padaku..." kataku
menebak-nebak. "Syaratnya adalah bahwa kamu tinggal
bersamaku...?"
"...Ya," dia mengangguk meminta
maaf. "Ketika kami berbicara tentang magang, aku mendengar bahwa dia berencana
untuk mengusulkan transfer... jadi dia menyarankan agar kita tinggal
bersama."
Sepertinya, Ta-kun sudah mengetahui tentang tugasku di Tokyo
sebelum aku mengetahuinya.
Sepertinya konspirasi telah berputar-putar di sekitarku selama
beberapa waktu tanpa sepengetahuan ku.
“Tentu saja aku menolak pada awalnya! Pada saat itu, kita
belum berpacaran dan aku pikir itu benar-benar mustahil untuk memutuskan untuk
hidup bersama tanpa meminta pendapatmu terlebih dahulu. Tapi…"
Dia berbicara dengan cepat, tetapi suaranya secara bertahap
menjadi lebih tenang.
"Bagaimanaoun juga, meskipun hanya tiga bulan, aku akan
merasa kesepian berpisah denganmu, Ayako-san."
"Ta-kun..."
"Selain itu, Oinomori-san mengatakan bahwa jika aku
menolak, dia akan membawamu ke hostess klub dan boy bar di mana-mana setelah
kamu mulai tinggal di Tokyo."
"Apakah dia mengatakan itu?!"
Apa apaan itu?!
Apa yang kau gunakan untuk mengancamnya?!
"A-astaga~~. Itu masih tidak masuk akal seperti biasa! Kamu
juga, Ta-kun. Aku tidak akan pernah pergi ke tempat-tempat seperti itu,
kan?"
“Memang benar, tapi… A-aku bertanya-tanya apa yang akan aku lakukan
jika hal itu terjadi. Oinomori-san juga tidak berhenti mengatakan hal-hal
seperti 'Semakin naif dan lugu mereka, semakin mereka ketagihan maka mereka
kembali begitu mereka ketagihan,' yang hanya meningkatkan kecemasanku."
Sepertinya Ta-kun tertipu oleh kata-katanya.
Kata-kata Oinomori-san luar biasa seperti biasanya.
Berapa kali dia tidak melakukan hal yang sama padaku?
“Aku benar-benar khawatir. Bagaimana jika kamu terjebak
dengan hostess klub, terlilit hutang, dan dipaksa bekerja di toko yang mencurigakan?”
"Seberapa banyak yang kamu delusi?!"
Dia mengalami delusi tiga kali lebih dalam dan lebih buruk
dari yang aku harapkan!
Lihatlah seberapa besar kecemasan yang kau buat padanya,
Oinomori-san!
Lalu.
Aku mendapat telepon pada saat kekacauan itu.
Aku berada di tengah-tengah percakapan penting, jadi aku
berpikir untuk mengabaikan panggilan itu, tetapi ketika orang di ujung sana
adalah akar dari semua kejahatan, ceritanya berubah.
"...Permisi sebentar."
Setelah permisi, aku bangkit dari tempat dudukku.
Aku berjalan ke ruang bergaya barat dari ruang tamu dan
menutup pintu geser dengan rapat.
Dan ketika aku menjawab telepon...
[Aku, Katsuragi-kun.]
Aku mendengar suara ceria Oinomori-san.
Aku hampir bisa melihatnya tersenyum dari telinga ke
telinga.
Dia meneleponku sebentar sebelum memasuki apartemen ini,
tapi… sepertinya dia hanya mencoba menghitung waktu dan sekarang dia menelepon
lagi.
Tepat ketika aku baru saja menemukan kejutan.
[Fufu. Jadi? Apakah kamu menyukai kejutanku?]
[…Aku sangat berterimakasih padamu.]
[Ahahah. Tidak masalah.]
Aku mencoba terdengar sarkastik, tapi sepertinya dia tidak memahaminya.
[…Kamu sudah melakukan sesuatu yang gila lagi. Kamu
tidak hanya membuatku terlibat dalam hal ini, tapi kamu telah melibatkan Ta-ku...
Kami bukan mainanmu.]
[Aku tidak suka caramu mengatakannya. Aku tidak
ingat melakukan apa pun untuk mendapatkan permusuhan ini, tetapi kamu harus
bersyukur,] katanya dengan nada acuh tak acuh. [Kamu bisa
melakukan pekerjaan yang ingin kamu lakukan di Tokyo. Aterazawa-kun dapat
melakukan magang yang dia inginkan. Dan sebagai kekasih, kamu dapat
menghindari tragedi hubungan jarak jauh segera setelah kamu berpacaran. Aku
sangat senang bahwa rencanaku… Maksudku, kejutanku telah berhasil. Aku
pikir itu adalah hasil terbaik di mana tidak ada yang kalah.]
[Itu...]
Aku merasa seperti sedang didorong.
I-itu hampir...!
Untuk sesaat, aku berpikir "Pasti tidak ada yang
rugi"...!
[Pertama-tama, apartemen itu milikku. Kamu dan
pacarmu dapat menikmati hidup bersama di kondominium perkotaan tanpa membayar
satu yen pun, kan? Aku rasa kamu harus merasa sedikit lebih berterima
kasih kepadaku.]
[...Bu-bukan berarti aku tidak berterima kasih... tetapi itu
bukan berarti kamu bisa melakukan apapun yang kamu mau tanpa izin.]
[Yah, aku mungkin sudah sedikit berlebihan kali ini, tapi...]
Saat aku dengan panik mengeluh, Oinomori-san sedikit
menurunkan suaranya.
[Tapi aku ingin kamu mengerti. Aku tidak punya niat
buruk... yah, aku tidak bisa mengatakan aku tidak melakukannya, tapi setidaknya
tidak seratus persen. Menurutku, aku melakukannya, karena aku merasa
sedikit kasihan pada hubungan kalian.]
[......]
[Aku sudah berpikir sejak adaptasi anime KimiOsa
diputuskan untuk membuatmu tinggal di Tokyo untuk sementara waktu. Aku
bertanya-tanya tentang bagaimana aku bisa membuatnya paling menyenangkan...
tidak, yang paling bermanfaat bagimu... dan kemudian Aterazawa-kun meminta
saran kepadaku untuk magangnya.]
[...Jadi, apakah kamu punya ide untuk membuat kami hidup
bersama?]
[Tepat!] Oinomori-san berkata dengan wajah puas.
Aku tidak bisa melihatnya karena itu adalah panggilan
telepon, tapi aku pasti tahu dia membuat wajah itu.
[Aku tidak tahu apakah itu akan berhasil karena ada
begitu banyak faktor yang tidak pasti, tetapi pada akhirnya ternyata sukses besar. Selain
itu, kalian mulai berpacaran di waktu yang tepat.]
[I-itu terlalu tidak bertanggung jawab…! Apa yang akan
kamu lakukan jika kami tidak berpacaran?!]
Rencana hidup bersama dimulai dengan mempertimbangkan Ta-kun
sebagai pegawai magang.
Dengan kata lain, rencana itu sudah ada sebelum hubungan
kami dimulai.
Kami baru mulai berpacaran seminggu yang lalu.
[Apakah kami seharusnya hidup bersama, bahkan jika kami
tidak berpacaran?!]
[Itu juga akan menyenangkan,] kata Oinomori-san
dengan tenang. [Jika kalian terus mempermasalahkan bahwa kalian lebih
dari sekedar teman dan kurang dari kekasih, aku rasa itu ide yang bagus untuk
memaksa kalian untuk hidup bersama. Bagaimanapun, cepat atau lambat kalian
akan mulai berpacaran, jadi itu hanya masalah waktu.]
Be-berhenti berasumsi sendiri...!
Meskipun baik, jika kau melihat kami dari luar, kami mungkin
tidak memberikan kesan apa pun selain ‘Mengapa kalian belum berpacaran?’ ...tetapi
kami memiliki drama kami sendiri!
[Ka-katakanlah kamu benar dan aku rasa tidak apa-apa bagi kami
untuk hidup bersama. Hal ini tentu menguntungkan bagi kami. Tapi…
lalu kenapa kamu tidak memberitahuku?]
Bagaimanapun, itulah yang paling menggangguku.
Bahwa dia merencanakan semua ini tanpa memberitahuku.
[Meskipun menjadi sesuatu yang sangat penting, kamu
benar-benar mengecualikanku dan melibatkan Ta-kun dalam permainanmu…. Rasanya
sangat buruk. Menurutmu bagaimana perasaan ku ketika aku membuat keputusan
untuk datang ke Tokyo?]
[Itulah tujuannya,] kata Oinomori-san tiba-tiba
dengan suara kering.
[Tujuannya?]
[Perasaanmu, keputusanmu, itulah yang aku cari. Kamu
tidak akan berpikir aku mempersiapkan semua ini hanya untuk mengejutkanmu, bukan?]
[......]
[Jika kamu sudah tahu sebelumnya tentang hidup bersama,
bahwa Aterazawa-kun akan tinggal bersamamu di Tokyo, akan lebih mudah bagimu
untuk membuat keputusan untuk datang ke Tokyo, kan?]
[......]
Itu... itu mungkin benar.
Kali ini aku ditugaskan ke Tokyo sendirian.
Bagiku, itu adalah kesempatan untuk melakukan pekerjaan yang
ingin aku lakukan.
Tapi aku mengkhawatirkan Miu… dan juga untuk Ta-kun.
Sulit untuk menjalani hubungan jarak jauh dengan pacarku yang
baru saja mulai berpacaran.
Tapi tetap saja… aku membuat keputusan.
Aku akan melakukan pekerjaan yang ingin aku lakukan.
Aku tidak akan menjadi wanita yang mengabaikan pekerjaannya
demi cinta.
Sebagai seseorang yang terlibat dalam bisnis hiburan, aku
ingin melakukan yang terbaik ...
[Tidak perlu dikatakan lagi bahwa membuat anime adalah
pekerjaan yang hebat. Ini adalah proyek besar yang melibatkan banyak
industri yang berbeda. Jika editor yang bertanggung jawab atas karya asli
terlibat, dia pasti akan menempatkan dirinya di pusat proyek. Aku tidak
ingin pekerjaan penting seperti itu dilakukan di tengah jalan.] Dia
berbicara dengan fasih. [Aku tidak ingin kamu datang ke Tokyo dengan
pikiran sembrono karena kamu akan tinggal bersama pacarmu. Aku
menginginkan tekad yang kuat. Misalnya, aku menginginkan tekad yang kuat
dan bersemangat yang akan membuatmu ingin melakukan pekerjaan itu, bahkan jika
itu berarti hidup jauh dari pacar yang kamu cintai.]
[...Apakah kamu mengujiku?]
[Begitulah. Tapi… aku percaya padamu,] kata
Oinomori-san, kali ini dengan nada lembut. [Aku tahu Ayako Katsuragi...
Dia adalah pemula yang putus asa dalam cinta, tapi dia bukan wanita menyedihkan
yang akan membiarkan pria merusak pekerjaannya.]
[......]
[Selama kamu memiliki perasaan yang sama seperti ketika
kamu membuat keputusan untuk hidup sendiri, aku rasa kamu tidak akan
mengabaikan pekerjaanmu bahkan di tengah peristiwa yang menarik seperti tinggal
bersama pacarmu. Kamu telah menanggapi kepercayaan ini dengan baik. Aku
sangat puas. Selama tiga bulan ke depan, bekerja keras, jaga hubunganmu,
dan nikmati kehidupan yang memuaskan bersama.]
Panggilan itu diakhiri dengan suara yang terdengar sangat
puas, seperti kata-katanya.
Aku memegang kepalaku.
Hmm...
Aku merasa benar-benar aneh.
Aku bertanya-tanya perasaan apa ini.
Pada akhirnya, aku merasa seperti tertipu oleh ini semua.
Serius… ini sangat tidak adil bagimu, Oinomori-san.
Aku cukup yakin dia hanya ingin mengejutkanku dan
menggodaku, tapi dia dengan senang hati membenarkannya dengan alasan yang masuk
akal.
Dia benar-benar memiliki kata-kata yang luar biasa.
Seandainya dia dilahirkan di waktu yang berbeda, dia bisa
menjadi penghasut yang memimpin rakyat menuju revolusi.
"...Hah."
Dengan perasaan yang tidak terlukiskan, aku meninggalkan
ruang barat dan kembali ke ruang tamu.
Lalu Ta-kun, yang sedang duduk dan menunggu, berdiri dan menatapku.
"Panggilan itu... Apakah itu Oinomori-san?"
"Y-ya. Aku ingin mengeluh tentang banyak hal,
tetapi pada akhirnya itu membujukku."
"...Be-begitu yaa."
Ta-kun masih terlihat menyesal.
"Begini, Ayako-san," katanya. "Seperti
yang aku pikirkan... kamu marah, kan?"
"…Eh?"
"Untuk melanjutkan gagasan untuk hidup bersama tanpa
memberitahumu... Meskipun aku harus merahasiakannya, aku benar-benar minta maaf
karena aku memutuskan masalah penting seperti ini tanpa persetujuanmu."
“Itu… Ta-Ta-kun, kamu tidak perlu meminta maaf untuk
itu. Ini semua salah Oinomori-san."
"Tapi aku adalah kaki tangannya."
"Jangan terlalu dipikirkan. Aku tidak marah
padamu. "
Aku dengan segera menyangkalnya karena aku tidak tahan
melihat wajahnya yang murung, tapi...
"... Itu bohong." Setelah jeda singkat, aku
melanjutkan. "Yang benar... itu adalah bahwa aku sedikit marah."
"Eh…"
“Karena kamu tahu segalanya dari awal, kan? Bahwa pada
bulan September kita akan hidup bersama. Bahwa kita tidak akan memulai
dengan hubungan jarak jauh, tetapi di bawah atap yang sama."
"Y-ya."
"Kalau begitu... bagaimana perasaanmu saat kita bermesraan sepanjang
minggu?!" teriakku.
Aku tidak bisa menahan diri untuk tidak berteriak.
Beberapa kejadian dari minggu lalu berputar-putar di
kepalaku.
"Bagaimana perasaanku...?"
"Aku pikir kita akan memiliki hubungan jarak jauh pada
bulan September... Aku pikir kita akan segera berpisah... itu sebabnya, yah... aku
menonaktifkan pembatasku dan bermesraan
tanpa menahan diri ...!"
Seminggu yang lalu.
Pada hari aku memberi tahu Ta-kun bahwa aku akan dipindahkan
ke Tokyo.
‘…Aku hanya punya waktu seminggu sebelum aku pergi ke
Tokyo… Tapi sampai saat itu… Aku ingin bermesraan denganmu sebanyak mungkin,
Ta-kun.’
Pada akhirnya, aku mengatakan sesuatu seperti itu.
Aku mengatakan sesuatu yang sangat memalukan hingga
membuatku ingin mati saat aku mengingatnya…!
Karena.
Aku pikir itu bukan waktunya untuk berpura-pura.
Bahwa itu tidak ada gunanya menjadi pemalu.
Aku ingin waktu yang tersisa menjadi seindah mungkin.
Dan pada kenyataannya, seperti yang aku katakan, kami
menghabiskan waktu seminggu… bermesraan.
Kami memiliki keintiman yang padat, seolah-olah untuk
menebus tiga bulan kami tidak akan bertemu.
Sejujurnya… Aku melakukan beberapa hal yang cukup memalukan.
Aku membuang kebanggaan wanitaku yang lebih tua ke laut dan
membiarkan diriku dimanjakan seperti seorang gadis kecil.
Sekarang atau tidak pernah.
Aku rasa perilaku pasangan yang tidak tahu malu seperti itu
dapat diizinkan dalam waktu terbatas ini tepat sebelum hubungan jarak jauh...
Namun.
"Namun, kamu sudah tahu segalanya... aku merasa seperti
orang idiot karena tidak tahu apa-apa dan menjadi bersemangat sendiri...!"
"A-Ayako-san..."
"Uuh... aku yakin kamu menertawakanku di dalam,
kan?"
"A-aku tidak tertawa!"
"Kamu berbohong."
"Aku tidak berbohong."
Ta-kun membuat alasan dengan panik.
"Kenapa aku harus tertawa? Aku sangat senang bahwa
kamu menghargai waktumu denganku... Aku benar-benar minta maaf. Aku merasa
sangat bersalah bahwa aku akan memberitahumu tentang hidup bersama. Tapi aku
punya kesepakatan dengan Oinomori-san… Selain itu.”
"Selain itu?"
"...Ayako-san yang mencoba yang terbaik untuk bermesraan
denganku benar-benar imut."
"Apa…"
"Aku tidak bisa membayangkan kamu begitu dimanjakan...
Ayako-san, aku terkesan bahwa kamu adalah tipe yang sangat penuh kasih sayang
ketika kamu sedang menjalin hubungan."
"~~~~?!"
“Kamu memberiku makanan di mulutku seolah-olah itu adalah
sesuatu yang normal. Selain itu… kamu memintaku untuk menggendongmu atau
di punggungku dan berjalan-jalan berkeliling rumah tanpa alasan sama sekali.”
"...Ti-tidaaak~~~~!"
Memalukannnn!
Aku sangat malu bahwa aku bisa mati!
Apa yang telah aku lakukan?!
Aku terlalu terbawa suasana hanya karena aku tidak bisa
melihatnya selama tiga bulan!
“Ka-kamu salah. Bukan seperti itu... Itu
karena..."
“Ini adalah minggu yang luar biasa bagiku, karena aku bisa
menikmati Ayako-san baru. Dan yang terpenting, penampilanmu kemarin hanya
dengan celemek sangat berkualitas sehingga akan menjadi kenangan seumur hidup.”
Mengabaikanku sepenuhnya, Ta-kun melanjutkan dengan ekspresi
yang agak gembira. Kata-kata itu membuatku terkejut.
Ya, aku ingat.
Hari terakhir minggu bermesraan kami, yaitu, kemarin.
Aku mengundang Ta-kun ke rumahku... dan aku hanya mengenakan
celemek!
Karena itu yang terakhir kalinya!
Karena itu adalah hari terakhir!
Aku ingin melakukan sesuatu yang akan berdampak pada Ta-kun
sehingga dia tidak akan selingkuh saat kami berpisah… dan aku datang dengan ide
celemek telanjang.
Karena itulah yang aku pikirkan, aku tidak punya pilihan
lain.
Yah, tentu saja, aku tidak benar-benar telanjang. Aku memakai
celemek di atas pakaian dalamku dan aku terlihat telanjang dari depan. Tapi
meskipun itu adalah ‘celemek telanjang palsu’, itu masih cukup memalukan.
Jika aku menunjukkan padanya penampilan yang memalukan, aku
tidak tahu dengan wajah apa aku harus melihatnya keesokan harinya. Tapi
karena aku tidak bisa melihatnya bahkan jika aku mau, aku pikir tidak apa-apa
untuk sedikit terbawa suasana. Pola pikir seperti itulah yang membuatku mengambil
langkah berani itu.
Namun… Kami bertemu!
Kami bertemu kemarin dan hari ini!
"~~! Lu-lupakan saja! Hapus gambaran celemek
telanjangku kemarin dari ingatanmu sekarang juga!"
"Tidak mungkin... Aku tidak bisa melupakan sesuatu yang
begitu indah, bahkan jika aku menginginkannya."
“Tapi itu tidak indah! Itu tidak lain hanyalah
memalukan! …Ah. Ngomong-ngomong, Ta-kun… apakah kamu memfoto nya?!"
Ketika aku mengingat sesuatu yang penting, dia dengan cepat
membuang muka.
"Aku bilang aku malu dan aku pasti tidak ingin kamu memfoto
ku, tetapi kemudian kamu terus berkata, 'Aku tidak akan bisa melihatmu mulai
besok, jadi aku ingin satu kenangan terakhir tentangmu'.“
"I-itu..."
"Aku membiarkanmu memfoto khususku karena sepertinya kamu
akan menangis..."
"…Itu."
"Tapi Ta-kun... kamu tahu kita akan bertemu hari ini
kan?"
"…Maaf."
Aku menatapnya dan menanyainya dan dia memiringkan kepalanya
seolah-olah dia sudah menyerah.
"Aku benar-benar ingin memiliki fotomu dengan celemek,
jadi aku tidak bisa menahannya ..."
"Aku tahu itu…! Astaga, Ta-kun, kamu jahat!"
Aku mendekat ke dadanya dan mulai memukulnya.
"Hapus! Hapus sekarang juga!"
"Itu sangat tidak jahat... aku berpikir untuk menjadikannya
menjadi harta karun seumur hidup."
“Kamu tidak harus menyimpannya! Hapus sekarang!"
"Tapi... aku punya salinan cadangan di rumah orang
tuaku, jadi tidak ada gunanya menghapusnya sekarang..."
"Apakah kamu membuat salinan cadangan?"
“Aku sudah membuat salinan cadangan dari semua fotomu yang aku
miliki. Aku sudah menyimpannya di cloud dan di hard disk… Selain itu, aku
memiliki album cetak yang aman jika perangkat rusak."
"Ada apa dengan semua persiapan itu?!"
Apakah fotoku merupakan warisan budaya yang memiliki nilai
sejarah?!
Sepertinya rasa maluku akan turun dari generasi ke generasi!
Setelah itu, aku mencoba mengeluh sambil terus memukul
dadanya, tapi...
“…Uuh. Astaga... Ta-kun, kamu bodoh."
Aku berhenti memukulnya dan membenamkan wajahku di dadanya.
"Aku... aku merasa sangat kesepian karena kita harus
berpisah."
"Ayako-san..."
"Aku rasa kamu merasakan hal yang sama... Aku tidak
percaya kamu adalah satu-satunya yang tahu tentang hidup bersama dan bersemangat
tentang hal ini sepanjang waktu."
"Ma-maaf…"
Sambil meminta maaf, Ta-kun dengan lembut melingkarkan lengannya
di punggungku.
Dan dia memelukku dengan lembut.
"Sebagai permintaan maaf karena membuatmu merasa
kesepian, aku akan berada di sisimu sepanjang waktu mulai hari ini."
"…Ya."
Bukan berarti aku tidak punya banyak pikiran, tetapi ketika
aku menyadarinya, aku mendapati diriku mengangguk dan menggerakkan tanganku
untuk menanggapi pelukan itu.
Ah...
Betapa bodohnya aku.
Seharusnya aku lebih marah dariku. Mungkin aku harus
mengarahkan kemarahanku dengan tegas pada dua orang yang memberiku kejutan
mengerikan ini, terutama Oinomori-san, dan membencinya untuk sementara waktu.
Tetapi nyala api kemarahan semakin kecil dan semakin kecil
dan nyala api yang lain malah semakin besar.
Tiba-tiba, kami akan tinggal bersama.
Aku akan bersamanya di pagi dan malam hari.
Kami akan bersama selama tiga bulan.
Hatiku begitu penuh kegembiraan, kebingungan, dan kegugupan
sehingga aku tidak lagi memiliki ruang untuk marah dan merasa seperti akan
meledak.
Jika aku bisa menjelaskan dengan cara apapun debaran yang
tak dapat dijelaskan di dadaku, itu akan seperti... menggabungkan kegembiraan
dan kegugupanku menjadi satu perasaan di antara keduanya.
Aku tidak bisa menahan diri untuk tidak gembira tentang kehidupan
bersama kami yang akan segera dimulai.