Pernyataan dan
Kesalahpahaman
♥
Keesokan harinya.
Minggu siang.
Ta-kun dan aku pergi ke kafetaria di depan
stasiun. Kami memilih tempat duduk di belakang toko, di mana sulit bagi
pelanggan lain untuk melihat dan mendengar pembicaraan.
Beberapa menit kemudian, orang yang kami tunggu datang.
Arisa Odaki-san.
Bahkan hari ini, dia berpakaian kasual seperti mahasiswa
seusianya.
Itu adalah penampilan muda yang tidak pernah bisa aku pakai.
Dibandingkan kemarin malam, hari ini dia tampak jauh lebih
sopan dan tenang.
Beberapa hari lalu, dia tampak cukup mabuk dan ceria.
"… Ituu. Su-sungguhan?"
Setelah menerima penjelasan singkat, Arisa-san terkejut.
Dia menatapku dan Ta-kun secara bergantian, seolah-olah dia
tidak percaya.
"Katsuragi-san ... apakah pacar Takumi-kun saat
ini?"
"Itu benar," kataku.
Aku mengepalkan tinjuku di bawah meja dan menatapnya.
Aku mati-matian menekan keinginan untuk lari dan
berbohong. Aku tidak peduli jika dia menatapku dengan "Apakah kamu
benar-benar berkencan dengan wanita tua ini?" Karena mungkin hanya aku
yang merasa takut.
Semuanya baik-baik saja. Aku tidak takut lagi.
Karena di sisiku, aku memliki pacar yang bisa diandalkan.
"Senang berkenalan denganmu. Aku Ayako
Katsuragi. Aku seorang ibu tunggal dengan seorang putri di SMA dan akan
berusia 3X tahun ini.”
Ketika aku mengatakan profilku yang sebenarnya, Arisa-san
melebarkan matanya lagi.
Kurasa dia terkejut dengan fakta bahwa aku memiliki seorang
putri.
"Ta-kun dan aku... Takumi-kun dan aku memiliki hubungan
yang serius."
"......"
"Maaf aku berbohong tempo hari."
"Jangan khawatir …"
Dia masih tampak terkejut, tetapi menggelengkan kepalanya
sedikit.
“Le-lebih tepatnya, Aku minta maaf. Karena tekejut
sekarang ... Tidak sopan utnuk bereaksi seperti itu ... "
"Tidak, tidak apa-apa. Aku rasa itu adalah reaksi
normal."
"... Jadi, tentang menjadi bibinya ..."
"Itu bohong. Aku tetangganya, bukan
kerabatnya."
"Dan mengenai dengan hidup bersama sekarang?"
"Itu benar. Aku juga bekerja di Tokyo untuk jangka
waktu tertentu, jadi kami tinggal bersama di apartemen yang sama."
"… Begitu yaa."
Arisa-san sepertinya agak bingung, tapi tiba-tiba
ekspresinya dipenuhi rasa bersalah.
“I-itu, aku minta maaf. Aku tidak tahu itu dan aku mengatakan
sesuatu yang tidak pantas seperti 'mantan pacarnya' … Itu bohong. Kami
tidak benar-benar berkenang … Ah, astaga, kenapa aku mengatakan itu …?”
"Ti-tidak apa-apa."
Aku buru-buru menenangkan Arisa-san, yang kelihatannya
sangat menyesal.
“Kamu tidak perlu khawatir tentang apapun. Dia sudah
menjelaskan kepadaku apa yang terjadi,” kataku, menoleh ke Ta-kun dan dia
mengangguk.
Lalu dia menoleh ke Arisa-san dan menundukkan kepalanya.
"Maaf. Aku sudah memberi tahu Ayako-san tentang
kita."
“… Jangan khawatir, tidak apa-apa, jangan minta
maaf. Ini awalnya salahku karena mengatakan sesuatu yang
aneh. Sebaliknya, terima kasih sudah menjelaskannya."
Lalu dia menatap kami berdua dengan serius.
“… Ahahaha. Ini aneh. Aku terkejut pada awalnya
... tetapi setelah mendengarkan kaliian, Aku merasa seperti ini lebih sesuai.
"
Dia menghela nafas sedikit dan tersenyum lembut.
“Ketika kita bertemu kemarin, aku berpikir itu agak
aneh. Aku merasa kalian terlalu dekat untuk menjadi bibi dan
keponakannya."
Dengan senyum lembut, dia melanjutkan.
"Nee, Takumi-kun, apakah kamu
ingat?" katanya, menoleh ke Ta-kun. "Saat kamu menolak
pengakuanku, kamu bilang kamu memiliki seseorang yang kamu suka."
"Ya."
"Apa mungkin ... orang itu adalah Katsuragi-san?"
"... Ya, itu benar," kata Ta-kun sedikit
malu. "Aku sudah jatuh cinta dengan Ayako-san sejak saat itu."
"Begitu yaa. Jadi, itu benar …” Arisa-san
menunjukkan senyum yang agak canggung dan pahit. “Aku … sejujurnya, aku
tidak percaya. Aku berpikir, 'Ah, dia menolakku dengan salah satu kalimat
standar itu.' Lagi pula, Kamu kelihatannya tidak tertarik sama sekali dengan
gadis-gadis di sekolah. Dan aku tidak pernah melihatmu berbicara dengan
gadis mana pun. Kurasa kamu baru saja mengatakan jawaban penolakan yang
biasa untuk membuatku menyerah.”
"... Apakah kamu berpikir begitu?"
“Tapi itu benar. Kamu benar-benar menyukai seseorang,” kata
Arisa-san dengan senyum ceria. "Ahahaha. Aku sedikit senang
mendengarnya. Aku tidak ditolak begitu saja, tetapi kamu memiliki alasan
yang tepat. Fufu. Aku merasa sedikit lebih tenang dengan kenanganku sekarang."
Dia memiliki senyum tenang dan puas di wajahnya.
Dia kelihatannya sangat senang mengetahui kebenaran tentang
penolakannya.
"... Hei, Arisa-san," kataku.
Aku harus mengatakannya.
Aku siap untuk mengatakan sesuatu yang seperti memberi garam
pada lukanya.
"Apakah kamu masih menyukai Ta-kun?"
"… Eh?"
Arisa-san memiliki ekspresi bingung dan kacau di wajahnya.
“Ah, maaf, aku menanyakan pertanyaan buruk padamu. Kamu
tidak harus menjawab. Apa pun jawabanmu, itu tidak mengubah apa yang akan aku
katakan."
"Itu …"
"Arisa-san!"
Dia akan mengatakan sesuatu, tapi aku berbicara sebelum dia
bisa.
Aku berteriak sekuat tenaga perasaan yang membara di hatiku.
Alasan aku meminta Ta-kun untuk mengizinkanku bertemu dengan
Arisa-san hari ini adalah untuk meminta maaf karena sudah berbohong padanya
kemarin dan untuk memperkenalkan diri dengan benar.
Dan juga …
"Aku tidak akan pernah menyerahkan Ta-kun padamu!"
Untuk menyatakan perang padanya.
Aku ingin menyampaikan tekadku kepadanya secara langsung.
“Tidak peduli apa yang kamu pikirkan atau apa yang kamu
lakukan … Aku tidak akan pernah berhenti berkencan dengan Ta-kun. Aku
tidak akan memberikan tempat itu kepada siapa pun. Aku akan memegangnya sebaik
mungkin, berdiri teguh dan terus melindunginya."
"......"
Arisa-san tampak bingung.
Dan Ta-kun di sebelahku tampak gugup.
"... *Itu, Ayako-san," kata Ta-kun, mencoba
menyelaku.
Note : “Este” “a” Artinya aslinya “Ini”
sama dengan “Éste” “a” “Esto” “Estos” dll. kalo “Ese” “a” “Ése” “a” dll baru “Itu”.
"Ta-kun, jangan ikut campur. Ini adalah masalah anatara
wanita."
Aku menghentikannya dengan cepat.
Aku tidak bisa berhenti sekarang.
Aku sudah mengambil keputusan dan tidak ada yang bisa
menghentikanku!
“Aku mendengar tentang apa yang terjadi di SMA. Ta-kun …
dia sepertinya sudah melakukan banyak hal hebat yang tidak aku ketahui. Aku
mengerti benar perasaanmu yang tidak ingin menyerah karena ditolak
sekali. Aku bisa mengerti bahwa perasaan itu masih bertahan bahkan setelah
bertahun-tahun."
"… Itu …"
“Ah, kamu tidak perlu mengatakan apa-apa. Karena aku
sudah tahu apa yang akan kamu katakan. Tentu saja … Aku seorang wanita tua
yang sudah berusia lebih dari 30 tahun. Aku lahir di era Showa dan aku
memiliki seorang putri yang duduk di SMA dan aku berada diusia dimana aku harus
mulai mengkhawatirkan tubuhku ... Di sisilain, Kamu adalah seorang mahasiswa
muda dan bersemangat ... Pada umumnya, kurasa kamu memiliki nilai pasar sebagai
wanita yang lebih tinggi dariku. 10 dari 10 laki-laki akan memilihmu. Kurasa
itu normal. Jika aku seorang laki-laki, aku lebih suka berkencan dengan
seorang mahasiswa muda daripada seorang wanita tua yang memiliki anak sepertiku."
"… Itu …"
"Tapi mesku begitu, Ta-kun bilang bahwa aku baik-baik
saja apa adanya!"
Aku meneriakkan cintaku dengan penuh semangat.
Aku mengatakan cintaku dengan penuh semangat.
Kekuatan cinta yang mengalir tanpa batas menjadi kekuatan
pendorong yang tak terkalahkan dan memotivasiku.
“Tidak peduli seberapa bersemangatmu mencoba merayunya,
perasaan Ta-kun pasti tidak akan goyah. Akurasa begitu. Dan jika,
kebetulan, peristiwa yang tidak mungkin terjadi sehingga dia ragu-ragu, maka
...... A-aku akan merayunya lebih luar biasa dan mendapatkannya kembali!”
Aku akan berjuang.
Dalam cinta, itu tidak berakhir ketika kau mulai berkencan.
Cerita berlanjut bahkan setelah itu.
Dan Kau harus berusaha untuk mempertahankan kisah itu.
Berusahalah untuk tetap menjadi pacar, berusahalah untuk
tetap menjadi kekasih.
Berusahalah untuk tetap menjadi pasangan yang menjalani
hidup bersama.
Kau tidak bisa hanya bersantai dan menerima begitu saja
bahwa kau akan secara ajaib bersatu dengan pasanganmu selamanya.
“Aku pacar Ta-kun dan aku ingin tinggal bersamanya selama
sisa hidupku. Jadi … aku tidak akan pernah kalah darimu!” Kataku.
Aku mengatakan semua yang ingin aku katakan.
Dengan maksud serangan mendadak, aku menyatakan perang
dengan seluruh tenagaku.
Aku yakin ini adalah awal dari cinta segitiga antara dia,
Ta-kun dan aku.
Jika aku harus memberinya nama, aku akan menyebutnya "Arc
pertempuran hebat melawan mantan pacar palsu."
Pacar saat ini dan mantan pacar palsu akan bersaing untuk seorang
laki-laki, cinta segitiga yang dramatis.
Tidak peduli seberapa dramatis itu, aku tidak akan kalah.
Bahkan jika aku kesulitan, aku akan berjuang dengan seluruh
tengaku dan tetap menjadi pacar Ta-kun …!
Menanggapi deklarasi perangku, nyala api juga menyala di
mata Arisa-san ... atau itulah yang kupikir itu akan terjadi.
"... A-Ahaha."
Dia memiliki wajah bermasalah dan senyum miring.
Di sisilain, Ta-kun … wajahnya menunduk dengan satu tangan
di dahinya. Pipinya diwarnai merah cerah dan dia terlihat sangat malu.
E-eh…?
Ada apa dengan udara aneh ini?
Entah bagaimana ... rasanya seperti aku sudah mengacaukan
lagi ...
"Ano …"
Akhirnya, Arisa-san membuka mulutnya.
Dia sepertinya kesulitan mengatakannya.
"Aku ... punya pacar sekarang."
"... Itu benar, ya. Aku berkencan dengan seorang
senpai yang kutemui di pesta penyambutan di kampus … Kami sudah berkencan
selama sekitar 2 tahun.”
“Aku sedang minum dengan pacarku kemarin. Dia ada di
kamar mandi saat aku bertemu denganmu."
“Terkadang kami bertengkar, tapi … yah, biasnya kami akur. Dia
sudah bekerja, jadi kami sudah berbicara tentang pindah bersama segera.”
"Itulah kenapa ... aku tidak lagi memiliki perasaan
seperti itu pada Takumi-kun ..."
“… Ta-tapi tentu saja, aku sangat menyukai Takumi-kun saat
itu. Dia terlihat sangat hebat ketika dia membantuku … Itu sangat
mengejutkan bahwa dia menolakku … Tapi itu sudah di masa lalu … Aku sudah
mengatasinya bertahun-tahun yang lalu.”
“Itu … aku tidak merasakan apapun lagi pada Takumi-kun, jadi
tolong jangan khawatir. Dia benar-benar hanya laki-laki yang dulu aku sukai."
Setelah menjelaskan semuanya dengan hati-hati, Arisa-san berjalan
meninggalkan kafe.
Aku membayar minumannya sebagai rasa hormat kecil.
Aku tidak bisa tidak membayarnya.
Untuk semua ketidaknyamanan yang aku sebabkan padanya dengan
memanggilnya ke sini secara tiba-tiba dan membuatnya mendengarkan semua omong
kosongku.
“” ...... “”
Ta-kun dan aku dikelilingi oleh suasana yang mengerikan.
Tidak ada yang bisa kulakukan selain menundukkan pandanganku
dan menutupi wajahku dengan kedua tangan.
Dan seolah-olah dia tidak tahan dengan keheningan yang
canggung, Ta-kun membuka mulutnya.
"Ra-rasanya seperti ..."
"Rasanya seperti aku sudah ditolak."
"......"
"Aku akan bertemu Arisa lagi besok di magang ... Aku bertanya-tanya
wajah seperti apa yang harus kubuat ketika aku melihatnya."
"… Maaf! Aku benar-benar minta maaf!"
Uwaaaaaa, memalukann!
Apa yang kulakukan?!
Aku benar-benar keluar dari pikiranku!
Aku membiarkan tekadku mengalir tanpa hasil!
Aku sangat malu! Aku ingin bumi menelanku!
"Ayako-san, kamu tidak harus langsung melompat ke
kesimpulan."
"Ta-tapi ... kupikir Arisa-san masih memiliki perasaan
padamu."
Yah, itu benar-benar dugaan gegabah.
Rupanya, Arisa-san sudah melupakan Ta-kun sejak lama.
Dia akur dengan pacarnya saat ini ... dan dia tampaknya
tidak tertarik untuk masuk ke dalam hubungan kami.
Cinta segitiga tidak akan terjadi sama sekali.
Sepertinya "Arc pertempuran hebat melawan mantan pacar palsu"
berakhir lebih awal dari yang direncanakan.
"Atau lebih tepatnya ... Apa kamu sudah mengenal
mereka, Ta-kun? Arisa-san itu punya pacar?"
"Yah, aku mendengarnya pada hari pertama magang."
"Kenapa kamu tidak memberitahuku?!"
"A-aku tidak berpikir aku harus repot-repot
memberitahumu ... aku tidak memberitahumu tentang Arisa di awal dan kemarin dan
hari ini aku sibuk mencoba menjelaskan hal-hal lain ..."
Sepertinya dia tidak menyimpannya karena dia memiliki niat
buruk.
Aku sudah tahu itu.
Aku sudah tahu ... Tapi tetap saja, katakan padaku ...!
Karena mengetahui apakah dia punya pacar atau tidak, cara
berpikirku akan sangat berbeda!
Lagipula, Ta-kun … dia sangat tulus, tetapi dia kurang peka.
Terkadang dia tidak mengerti hati wanita sama sekali ...!
“… Uuh, memalukan. Aku sangat malu bahwa aku akan
mati. Sementara itu Arisa-san dia kebingungan. Dia pasti berpikir
'Wanita tua ini gila', aku yakin."
Serius, apa yang kulakukan?
Meskipun dia bukan rivalku, aku mengambil kebebasan untuk
menganggapnya sebagai rivalku, aku memusuhinya dan kemudian menyatakan perang
padanya.
Aku minta maaf.
Aku minta maaf pada Arisa-san, pada Ta-kun dan pada semua
orang …!
"Ku-kumohon tenanglah."
Ta-kun mencoba menghiburku, mungkin karena dia tidak tega
melihatku menyiksa diriku sendiri karena rasa malu mematikan yang kurasakan.
“Itu memalukan … tapi itu membuatku bahagia. Bahwa kamu
dengan jelas menyatakan bahwa kamu adalah pacarku."
"Ta-kun ..."
"Yah, aku ingin kamu menahan diri sedikit lagi di masa
depan."
"… Iya. Maaf. Itu pasti tidak akan terjadi
lagi."
Aku meminta maaf lagi dan Ta-kun tertawa.
Akhirnya panas di wajahku sudah mereda dan aku meletakkan
mulutku di cangkir untuk menghabiskan sisa minumanku ketika Ta-kun berbicara.
"Tapi ... sangat disayangkan," kata Ta-kun sambil
menghela napas.
"Disayangkan? Apanya?"
"Arisa tidak menyukaiku lagi."
"… Eh?"
"Jika dia masih menyukaiku dan mencoba mencuriku darimu
... itu bisa lebih baik."
"E-ehh...?"
Dia berbohong, kan?
Aku tidak percaya dia mengatakan itu … Tidak mungkin, Ta-kun
menyukainya …
"Karena kemudian," katanya dengan tatapan nakal
saat kecemasanku meningkat. "Kamu akan mencoba merayuku dengan cara
yang luar biasa, kan?"
"......"
Aku tercengang.
Sesaat kemudian … aku menyadari bahwa dia sedang
mengolok-olokku.
"Aku ingin melihat Ayako-san yang sangat
menggoda."
"A-apa yang kamu katakan? Astaga. Aku tidak
akan melakukannya! Aku mengatakannya karena panasnya momen itu, itu hanya gaya
berbicara!"
"Begitu yaa. Sayang sekali."
“… Pertama-tama, bahkan jika aku mencoba merayumu, itu tidak
jauh berbeda dari apa yang telah aku lakukan, kan? Aku sudah menunjukkan
banyak hal kepadamu, dari pakaian renangku hingga pakaian maid, bahkan celemek
telanjang … Apa lagi yang kamu ingin aku lakukan?"
"Sesuatu seperti ... kostum kelinci?"
"~~! A-aku tidak akan melakukannya! Tidak
mungkin aku akan memakai kostum kelinci!"
"Itu mustahil?"
"Bukan begitu! Aku tidak bermaksud ‘mendesakku dan
aku akan melakukannya'!"
Setelah jawaban itu, aku menghela napas dalam-dalam.
Kemudian Ta-kun mengambil slip tagihan dan berdiri dari
tempat duduknya.
"Nah, kalau begitu bisakah kita pulang?" katanya.
"… Ya." Aku mengangguk, mencerna
kata-katanya.
Ayo pulang.
Ke rumah kami.
Rumah dimana Ta-kun dan aku tinggal bersama sekarang ...
Setelah meninggalkan kafetaria, kami secara alami
berpegangan tangan.
"Bagaimana kalau kita pergi ke supermarket sekaligus untuk
berbelanja makan malam?"
"Ayo kita lakukan itu. Eto ... Sudahkah kita
memutuskan siapa yang akan memasak hari ini?"
"Aku sudah memikirkannya, tapi kenapa tidak kita berdua
memasak bersama hari ini?"
“Oh, itu terdengar bagus! Sepertinya
menyenangkan!"
“Maka sidah diputuskan. Sekarang tinggal memilih apa
yang harus dilakukan ... "
“Kalau begitu … bagaimana dengan gyoza? Aku pernah
melihatnya di TV sebelumnya dan itu adalah hidangan yang menyenangkan untuk dilakukan
sebagai pasangan."
"Gyoza terdengar bagus."
"Sudah diputuskan. Fufu, kita harus mengisinya
dengan apa?"
"Aku mau dengan ayam."
“Ah, kedengarannya enak, sepertinya sangat enak
untukku. Ayo kita isi dengan ayam."
Kami berjalan melalui jalan-jalan di Tokyo, berbicara
tentang hal-hal sepele dan sehari-hari.
Bersama-sama, bergandengan tangan.
Aku tidak tahu seperti apa dilihat dari samping, tapi hatiku
sepertinya dipenuhi dengan kehangatan dan kebahagiaan.
Aku benar-benar merasa seperti hidup bersamanya.